Rabu, 12 November 2014

makalah kabinet kepresidenan jokowi jk, tugas kuliah




BAB 1
A.Latar Belakang

Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah resmi mendaftar sebagai calon presiden-calon wakil presiden Republik Indonesia 2014-2019 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasangan yang diusung oleh PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura ini juga telah menyampaikan visi dan misinya ke KPU.

Sebagaimana dilansir KPU, Jokowi-JK mengusung visi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
 Setelah melalui beberapa proses yang dilalui oleh Jokowi-JK untuk mencalonkan sebagai Capres-Cawapres RI, dan pada akhirnya Jokowi-JK menang mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta yang di dilakukan Pemilihan Secara Langsung oleh Masyarakat Indonesia.

            Dan tepatnya pada tanggal  20 Oktober 2014. Jokowi (joko Widodo) dilantik dan resmi sebagai Presiden RI dan JK (Jusuf Kalla) sebagai wakil presiden RI masa jabatan 2014-2019.dan seminggu kemudian
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf kalla mengumumkan 34 orang menterinya di halaman belakang Istana Negara, Jakart
a Pusat, Minggu (26/10/2014) Pukul 17.15 WIB.




B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Visi dan Misi Jokowi-JK yang hatrus mereka capai
2.      Profil dari setiap Kabinet Kerja Jokowi-JK
3.      Pendapat tentang kabinet kerja Jokowi-JK


C. MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN
1.      Pembaca dapat mengetahui apa-apa saja Visi dan Misi Jokowi-JK
2.      Pembaca dapat mengetahui profil dari setiap cabinet kerja Jokowi-JK masa jabatan 2014-2019
3.      Pembaca dapat mengetahui pendapat//pandangan saya terhadap Kabinet kerja Jokowi-JK



BAB 2
PEMBAHASAN

A.Visi dan Misi Jokowi-JK
Jokowi-JK memaparkan tujuh misi untuk mencapai visi tersebut. Yakni :
1.      Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2.       Mewujudkan masyarakat maju, berkesimbangan dan demokratis berlandaskan hukum;
3.      Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jatidiri sebagai negara maritim;
4.      Mewujudkan kualitas manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
 
5.      Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6.      Mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional;
7.      Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.



B.Kabinet Kerja Jokowi
 Menteri-menteri Kabinet Kerja yang dipilih Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara, Minggu

Jabatan
Pejabat
Mulai menjabat
Selesai menjabat
BERADA DI BAWAH KOORDINASI LANGSUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
1
27 Oktober 2014
Petahana
2
27 Oktober 2014
Petahana
BIDANG KEMARITIMAN
3
27 Oktober 2014
Petahana
Menteri
4
27 Oktober 2014
Petahana
5
27 Oktober 2014
Petahana
6
27 Oktober 2014
Petahana
7
27 Oktober 2014
Petahana
BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
8
Laksamana TNI (Purn.) Tedjo Edhy Purdijatno
27 Oktober 2014
Petahana
Menteri
9
27 Oktober 2014
Petahana
10
27 Oktober 2014
Petahana
11
Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu
27 Oktober 2014
Petahana
12
27 Oktober 2014
Petahana
13
27 Oktober 2014
Petahana
14
27 Oktober 2014
Petahana
BIDANG PEREKONOMIAN
15
27 Oktober 2014
Petahana
Menteri
16
27 Oktober 2014
Petahana
17
27 Oktober 2014
Petahana
18
27 Oktober 2014
Petahana
19
27 Oktober 2014
Petahana
20
27 Oktober 2014
Petahana
21
27 Oktober 2014
Petahana
22
27 Oktober 2014
Petahana
23
27 Oktober 2014
Petahana
24
27 Oktober 2014
Petahana
25
27 Oktober 2014
Petahana
BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
26
27 Oktober 2014
Petahana
Menteri
27
27 Oktober 2014
Petahana
28
27 Oktober 2014
Petahana
29
27 Oktober 2014
Petahana
30
27 Oktober 2014
Petahana
31
27 Oktober 2014
Petahana
32
27 Oktober 2014
Petahana
33
27 Oktober 2014
Petahana
34
27 Oktober 2014
P

 






















1. Menteri Sekertaris Negara (Mensesneg) Pratikno
    
Tempat Lahir :Bojonegoro
Tanggal Lahir : Selasa, 13 Februari 1962
Zodiac : Aquarius
Warga Negara : Indonesia
BIOGRAFI
Prof. Pratikno, M.Soc.Sc adalah Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang baru saja terpilih pada Maret 2012. Sebelum pemilihannya sebagai rektor, ia dinobatkan menjadi Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM pada tahun 2010.
Pratikno lahir di Bojonegoro pada 13 Februari 1962. Ia hijrah ke Yogyakarta untuk menimba ilmu di bidang politik dan pemerintahan di kampus UGM. Melanjutkan pendidikannya di di bidang tersebut, ia kemudian terbang ke negeri Ratu Elizabeth dan mengambil jurusan Development Administration di University of Birmingham, Inggris, hingga mengantongi gelar M.Soc.Sc pada tahun 1991. Tidak berhenti sampai di situ, Pratikno terbang ke Australia untuk mengambil program doktoral di Flinders University of South Australia jurusan Asian Studies.
Suami dari Dra. Ec. Siti Faridah ini bergabung sebagai pengajar di UGM sejak tahun 1986, setahun setelah ia mendapatkan gelar sarjananya. Profesi tersebut masih ia tekuni sampai sekarang. Tahun 2003, ia ditunjuk sebagai direktur Program Pascasarjana Prodi Ilmu Politik Konsentrasi Politik Lokal dan Otonomi Daerah sekaligus Wakil Dekan bidang Akademik FISIP UGM sejak tahun hingga tahun 2004.
Orang nomor satu di UGM ini banyak menulis artikel terkait bidang keahliannya, contohnya artikel yang berjudul “Seandainya Otonomi Tanpa Kerjasama dalam Kompleksitas dan Tawaran Format Kelembagaan” yang dipublikasikan pada 2007 .
 PENDIDIKAN
  • S1 Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM (1980-1985)
  • S2 Department of Development Administration University of Birmingham, Inggris (1989-1991)
  • S3 Department of Asian Studies, Flinders University of South Australia (1992-1996)
KARIR
  • Rektor UGM (2012-2017)
  • Pengajar di FISIP UGM
  • Moderator debat capres tahun 2009.
  • Direktur dan pengajar di Program Pascasarjana Prodi Ilmu Politik Konsentrasi Politik Lokal dan Otonomi Daerah, UGM (2003-sekarang)
  • Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP UGM (2001-2004)








Andrinof Chaniago
 (lahir di Padang, Sumatera Barat, 3 November 1962; umur 52 tahun) adalah seorang akademisi, peneliti, dan pengamat kebijakan publik asal Indonesia.

Riwayat Pendidikan

Karir:

Ia memulai pekerjaan sebagai Asisten laboratorium petrografi dan asisten kampus lapangan geologi, Karang Sambung Dep. Teknik ITB pada tahun 1976 - hingga 1978. Tahun 1987 ia diangkat sebagai Pegawai BPPT. Pada tahun 1991, ia mengajar sebagai dosen luar biasa kursus staf senior TNI-AD Seskoad Bandung. Pada saat melanjutkan kuliah, ia dipercaya menjadi research asistant, Department of Geology, Amerika Serikat The University of Iowa pada kurun waktu 1981 hingga 1986. Lalu diangkat sebagai teaching assistant 1983 hingga 1986.
Di Indonesia, ia kembali mengajar sebagai dosen luar biasa di Sesko ABRI Bandung untuk tahun 1988 hingga 1989, jurusan Meteorologi dan Geofisika ITB mulai 1994 hingga 1995, Program Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya pada tahun 1995, Fakultas Teknologi Mineral Jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti pada tahun 1996, dan Fakultas MIPA UI pada tahun 1997.
Ia dipercaya sebagai Kepala Subdirektorat Inventarisasi Sumber Daya Alam (Tisda) Matra Dirgantara (BPPT) untuk kurun waktu 1992 hingga 1995, Kepala Sub Direktorat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (TISDA) Matra Dirgantara BPPT untuk kurun waktu 1992 hingga 1995, Direktur Direktur Inventarisasi Sumberdaya Alam (Tisda) BPPT 1993 hingga 1997, dan sebagai Dirjen Penyerasian Riset dan Eksplorasi Laut di Departemen Kelautan dan Perikanan, pada tahun 1999.
Ia merupakan anggota Panitia Tetap Dewan Kelautan Nasional Departemen Kelautan dan Perikanan pada 1997, lalu menjadi Deputi Ketua BPPT, Bidang Pengembangan Kekayaan Alam pada kurun waktu 1997 hingga 1998. Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi
sejak berdiri pada 2005. [5]
Penghargaan :
  • Worldwide Permina Foundation Award USA ( 1980 )
  • Indonesian Cultural Foundation Award USA ( 1981 )
  • Isabel-Demple Foundation Award USA ( 1984 )
  • Member, Sigma XI, Scientific Research Honor Society USA ( 1987 )


3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dalam Kabinet Kerja 2014-2019. Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, M.Sc.,
 (lahir di Bandung, Jawa Barat, 27 Maret 1955; umur 59 tahun)
Sebelumnya ia menjabat sebagai Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan [1] dan Direktur Sumber Daya Perikanan dan Aquakultur FAO, PBB[2]
Pendidikan
  • S1, Institut Teknologi Bandung, Teknik Geologi, 1979
  • S2, Universitas Michigan, Amerika Serikat, Jurusan Remote Sensing/Penginderaan Jauh, 1981
  • S3, Universitas Lowa, Amerika Serikat, Jurusan Geologic Remote Sensing/Geologi Penginderaan Jauh, 1987.
  • Program Khusus di Remote Sensing Satellite Ground Station Management Training, Canada, 1992.[1][3]
Karir
Ia memulai pekerjaan sebagai Asisten laboratorium petrografi dan asisten kampus lapangan geologi, Karang Sambung Dep. Teknik ITB pada tahun 1976 - hingga 1978. Tahun 1987 ia diangkat sebagai Pegawai BPPT. Pada tahun 1991, ia mengajar sebagai dosen luar biasa kursus staf senior TNI-AD Seskoad Bandung. Pada saat melanjutkan kuliah, ia dipercaya menjadi research asistant, Department of Geology, Amerika Serikat The University of Iowa pada kurun waktu 1981 hingga 1986. Lalu diangkat sebagai teaching assistant 1983 hingga 1986.
Di Indonesia, ia kembali mengajar sebagai dosen luar biasa di Sesko ABRI Bandung untuk tahun 1988 hingga 1989, jurusan Meteorologi dan Geofisika ITB mulai 1994 hingga 1995, Program Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya pada tahun 1995, Fakultas Teknologi Mineral Jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti pada tahun 1996, dan Fakultas MIPA UI pada tahun 1997.
Ia dipercaya sebagai Kepala Subdirektorat Inventarisasi Sumber Daya Alam (Tisda) Matra Dirgantara (BPPT) untuk kurun waktu 1992 hingga 1995, Kepala Sub Direktorat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (TISDA) Matra Dirgantara BPPT untuk kurun waktu 1992 hingga 1995, Direktur Direktur Inventarisasi Sumberdaya Alam (Tisda) BPPT 1993 hingga 1997, dan sebagai Dirjen Penyerasian Riset dan Eksplorasi Laut di Departemen Kelautan dan Perikanan, pada tahun 1999.
Ia merupakan anggota Panitia Tetap Dewan Kelautan Nasional Departemen Kelautan dan Perikanan pada 1997, lalu menjadi Deputi Ketua BPPT, Bidang Pengembangan Kekayaan Alam pada kurun waktu 1997 hingga 1998. Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam pada 1998. Pada kurun 2001 hingga 2008, ia menjabat sebagai Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan / BRKP dan kemudian sebagai Sesmenkokesra mulai 2008 hingga 2011 dan Director of the Fisheries and Aquaculture Resources Use and Conservation Division, FAO , PBB, sejak tahun 2012. [3][4][1]

Kehidupan pribadi

Ia memiliki istri bernama DR.Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo M.Sc., A.P.U. dan memiliki tiga orang anak. Istrinya dikenal sebagai penggerak kewirausahaan nasional dan menerima penghargaan dari pemerintah dalam acara Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) tahun 2012 melalui UKM Center FEUI yang dipimpinnya sejak berdiri pada 2005. [5]

Penghargaan

Ia mendapat banyak penghargaan kelas nasional maupun internasional, antara lain:
  • Worldwide Permina Foundation Award USA ( 1980 )
  • Indonesian Cultural Foundation Award USA ( 1981 )
  • Isabel-Demple Foundation Award USA ( 1984 )
  • Member, Sigma XI, Scientific Research Honor Society USA ( 1987 )
  • Adhicipta Rekayasa Persatuan Insinyur Indonesia ( 1993 )
  • Satya Lencana Pembangunan RI ( 1995 )
  • Who's Who of The World ( 1998 )
  • Satya Lencana Karya Satya X Tahun ( 1999 )
  • Bintang Ajasa Utama ( 1999)





















Salah satu jajaran kabinet kerja yang dibentuk oleh Presiden Jokowi adalah merupakan sosok yang terkenal mirip dirinya, suka blusukan dan senang dengan perubahan yang lebih baik. Beliau adalah mantan CEO di salah satu BUMN besar di bidang transportasi.
Jika kita menelusuri pemberitaan di berbagai media, perusahaan plat merah yang pernah beliau pimpin yaitu PT. Kereta Api Indonesia kala dia belum menjabat sangat carut marut dan kini terjadi semacam revolusi mental di kalangan pegawainya. Banyak hal positif lahir di tubuh BUMN tersebut saat ini dan mungkin jika seandainya ada banyak anggaran maka kita pasti sudah melihat tranportasi yang disajikan PT. KAI akan jauh lebih baik bahkan sama dengan yang ada di Jepang atau Amerika.
Pemilihan pak menteri sebagai orang nomor satu di lingkungan Kementerian Perhubungan tentu akan berdampak baik bagi pegawai yang ingin maju, sedangkan bagi pegawai yang sudah kotor sejak awal akan merasa ini adalah musibah. Kita ketahui sendiri kalau beliau senang blusukan ala Pak Jokowi. Coba anda simak dulu biografi singkat Ignatius Jonan Menteri Perhubungan dalam kabinet kerja bentukan Jokowi-JK.

Nama lengkap: Ignatius Jonan
Tempat dan tanggal lahir : Singapura, 21 Juni 1961
Umur : 51 tahun
Agama
: Kristen
Pendidikan :
- Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga
- Tufts University, AS
- Columbia Business School, AS
- Havard University, AS
- Stanford University, Kalifornia, AS
Jabatan terakhir Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia

Latar belakang beliau di bidang ekonomi atau keuangan tak menyulitkannya dalam membangun perusahaan di bidang transportasi. Kita ketahui sendiri kalau sebelumnya pak menteri sempat juga jadi Direktur di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia dan Citibank/Citigrup. Beliau memang orang yang cerdas dan punya kemauan untuk maju dan itulah salah satunya yang membuat beliau dipilih Pak Presiden.
Sosoknya sederhana dalam bertindak dan bekerja, walau tak menghilangkan kewibawaannya. Dari biodata lengkap Ignatius Jonan di atas kita bisa lihat kalau dia pernah belajar di berbagai kampus ternama di negeri Paman Sam. Bukan berarti dia dekat dengan pemerintahan Amerika, karena saat ini ada semacam opini yang dibuat orang tertentu yang menyebutkan ada beberapa personil Kabinet Kerja yang dekat dengan USA.



5. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

 (lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965; umur 49 tahun) dari Jawa Barat.
Hingga awal tahun 2012, Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe seperti 32 Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan 3 Piaggio P180 Avanti. Susi Air mempekerjakan 180 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan pilot asing. Tahun 2012 Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan melayani 200 penerbangan perintis.

 

Masa kecil dan pendidikan:

Ayah dan ibunya Susi Pudjiastuti yaitu Haji Ahmad Karlan dan Hajjah Suwuh Lasminah berasal dari Jawa Tengah yang sudah lima generasi lahir dan hidup di Pangandaran. Keluarganya adalah saudagar sapi dan kerbau, yang membawa ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat. Kakek buyutnya Haji Ireng dikenal sebagai tuan tanah. Susi hanya memiliki ijazah SMP. Setamat SMP ia sempat melanjutkan pendidikan ke SMA. Namun, di kelas II SMAN Yogyakarta dia berhenti sekolah.

Penghargaan

Susi menerima banyak penghargaan antara lain:
  • Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004
  • Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005
  • Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006
  • Metro TV Award for Economics-2006,
  • Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia
  • Berprestasi Award dari PT Exelcomindo
  • Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009
  • Ganesha Widyajasa Aditama Award dari ITB, 2011
  • Award for Innovative Achievements, Extraordinary Leadership and Significant Contributions to the Economy, APEC, 2011
  • Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan, dari Gubernur Jawa Barat, 2008
Pada tahun 2008, ia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot Susi Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School. Pada Minggu, 26 Oktober 2014, dalam pengumuman Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK Ibu Susi Pudjiastuti ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Kehidupan pribadi

Ia sempat dua kali bercerai dan kemudian menikah dengan Christian von Strombeck[4]. Dari pernikahan-pernikahannya, ia memiliki tiga orang anak, Panji Hilmansyah, Nadine Kaiser (dari pernikahannya dengan Daniel Kaiser), dan Alvy Xavier.
6. Menteri Pariwisata Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc.

(lahir di Banyuwangi, 2 Maret 1961; umur 53 tahun) adalah  Indonesia yang menjabat dari 27 Oktober 2014 pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.[1] Sebelumnya ia menjabat sebagai CEO PT Telekomunikasi Indonesia sejak 11 Mei 2012 menggantikan posisi Rinaldi Firmansyah.

Kehidupan awal

Ia lahir di Banyuwangi pada tanggal 2 Maret 1961. Ia adalah putra dari Said Suhadi, seorang pedangang dan istrinya Siti Badriya yang aktif dalam organisasi keagamaan. Pada saat mudanya, usaha yang dijalani oleh ayahnya mengalami kemunduran sehingga keadaan ekonomi keluarga mulai mengalami gangguan. Sosok ibunya inilah yang menjadi panutan Arief untuk tetap tegar dalam kondisi tersebut.
Ia lalu melanjutkan studinya ke Institut Teknologi Bandung, mengambil jurusan Teknik Elektro. Pernah suatu ketika ia dan kawan-kawannya sesama mahasiswa ITB mengikuti kuis Pesona 13 sebuah tayangan di TVRI yang dipandu oeh Bob Tutupoly yang populer pada tahun 1994 hinga 1997, dalam kuis tersebut Arief dan kawan-kawannya berhasil menang.
Arief adalah seseorang yang dikenal sebagai seseorang yang beriorientasi pada sosok ibu. Ia sempat merasakan kehilangan yang mendalam saat ibunya meninggal dunia saat ia masih melanjutkan pendidikan di Universitas Surrey, Inggris. Ia melanjutkan studi ke Inggris dalam rangka pembinaan karyawan PT. Telkom, perusaahaan yang membesarkan namanya hingga sebelum menjadi menteri.[3]

Riwayat pendidikan

Karier

Arief Yahya dalam sampul majalah Marketeers
Sebagai karyawan di PT. Telkom, Arief pernah menduduki beberapa jabatan, yakni menjadi Kandatel di DKI Jakarta dan Kalimantan. Berbagai prestasi juga ia torehkan yakni, The Best Kandatel (Kantor Daerah Telekomunikasi), Pemasaran telepon terbaik Telkom Jakarta, Gema Telkom Award 2 kali, Telkom Jakarta Barat, 2002.






7.Menteri Enegeri dan Sumber Daya Mineral surdiman said

Presiden Joko Widodo telah mengumumkan nama menteri yang masuk Kabinet Kerja, Minggu (26/10). Nama Sudirman Said menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Nama Sudirman semakin menonjol justru ketika ia mental dan tersingkir dari jabatannya sebagai Senior Vice President Supply and Chain Pertamina tahun 2008/2009. Perusahaan minyak negara saat itu sedang berusaha melakukan transformasi dan bebersih diri.

Sudirman yang diberi tugas untuk membantu membersihkan dan mengefisienkan jaringan pasok minyak harus menghadapi kenyataan kuatnya mafia minyak di Indonesia. Walau susah dibuktikan banyak yang menduga ketersingkiran Sudirman akibat tekanan mafia minyak itu.

“Orangnya memang lurus dan rekam jejak anti korupsinya jelas,” kata Anang Rizkani Noor, yang menjabat sebagai Vice President Corporation Pertamina bersamaan dengan masa tugas Sudirman.

Anang yang juga ikut terpental dari Pertamina bersamaan dengan Sudirman menyebut pilihan Jokowi untuk menunjuk Sudirman sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) cocok.

“Pengalamannya mengurus persoalan energi tak perlu diragukan, disamping memenuhi persyaratan bersih dan berintegritas.”

Sudirman Said saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pindad. Jabatan yang ia pegang sejak Juni 2014.

Beberapa prestasi menonjolnya antara lain pernah menjadi Group Chief of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk. Ia juga pernah menjadi Executive Director Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit 2013.

Pada 2005, dirinya terlibat dalam Rekonstruksi Pasca Tsunami untuk Aceh dan Nias selama tiga (3) tahun, sebagai Deputi Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia.

Alumni dari Universitas George Washington merupakan salah satu pendiri dan mantan ketua organisasi anti korupsi Masyarakat Transparansi Indonesia.

Dengan segala prestasi itu, Jokowi tidak ragu memilih Sudirman. "Sektor yang sangat besar dan saya titipkan," katanya.





 (lahir di Magelang, Jawa Tengah, 20 September 1952; umur 62 tahun[1]) yang menjabat sejak 27 Oktober 2014. Tedjo juga pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 2008-2009. Setelah Sri Sultan Hamengkubuwono X mengundurkan diri dari organisasi massa (ormas) Nasional Demokrat (Nasdem) sebagai Ketua Dewan Pembina (Wanbin), Tedjo Edhy Purdijatno ditunjuk untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Selanjutnya ia ditunjuk sebagai Pejabat Sementara Ketua Umum organisasi massa (ormas) Nasional Demokrat (Nasdem) [2][3][4][5]
Pendidikan dan karier
Tedjo menamatkan pendidikan militernya di Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 21 tahun 1975. Selain itu pendidikan militer lainnya yang pernah diikuti adalah Kursus Perwira Remaja, Dikbang ABRI, Sus Prostis, Diklapa 2, Seskoal Angkatan 29, Sesko ABRI, dan Lemhanas KRA 34.[1]
Karier
Dalam karier militernya, Tedjo pernah selama 14 tahun mengabdi di Satuan Udara. Kemudian mulai tahun 1982 bertugas di KRI, antara lain, sebagai Palaksa KRI Teluk Penyu (513) Satuan Amfibi Armatim. Kemudian Komandan KRI Teluk Lampung (540) Satlinlamil Surabaya, Komandan KRI Teluk Semangka (512) Satfib Armatim, dan Komandan KRI Multatuli (561) Satfib Armatim.[1]
Selanjutnya Tedjo Edhy ditugaskan di Mabes AL sebagai Paban VI Binkuat Sopsal Kasal Mabesal, Komandan Satfib Armatim, Asrena Mako Armatim, Kapok Sahli A Kasal Bidang Wilnas, Komandan Guskamla Armabar, Kepala Staf Koarmatim, Wakil Komandan Seskoal. Lalu Sahli Tingkat III bidang Hubintek Mabes TNI, Staf Ahli Manajemen Nasional Lemhanas, Panglima Koarmabar, Asisten Perencanaan Kasal, dan Dirjen Perencanaan Pertahanan Dephan, Komandan Sesko TNI, Serta Kepala Staf Umum TNI .[1]
Ia dilantik pada tanggal 1 Juli 2008 oleh Presiden RI, menggantikan Laksamana TNI Sumardjono yang memasuki masa pensiun. Sebelumnya Tedjo Edhy menjabat sebagai Kepala Staf Umum TNI.
Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno secara resmi digantikan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut oleh Laksamana Agus Suhartono pada tanggal 13 November 2009.
 (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Desember 1957; umur 56 tahun), adalah yang menjabat dari 27 Oktober 2014 pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Ia juga merupakan salah seorang politikus Indonesia, dan terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia periode 2009–2014 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan wilayah pemilihan Jawa Tengah I dan sekaligus menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI dan juga menjadi anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi di DPR RI.
Tjahjo Kumolo secara mengejutkan dipilih oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2010-2015[1] yang pada periode sebelumnya duduk sebagai Ketua DPP Bidang Politik PDI-P[2].
Tjahjo Kumolo sebelumnya juga pernah tercatat sebagai Ketua Umum KNPI dan anggota Partai Golongan Karya[3][4].

Riwayat pendidikan


10. Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari

Retno Marsudi kini adalah Duta Besar Indonesia untuk Belanda. Dia menjadi Menteri Luar Negeri perempuan pertama di Indonesia. Karir diplomatnya dimulai pada 1986, pernah menjadi Direktur Eropa dan Amerika dan pada 2003 menjadi Direktur Eropa Barat. Selain di Belanda, Retno juga pernah menjadi Duta Besar RI di Norwegia dan Islan  kabinetnya. Retno Lestari Priansari Marsudi ditunjuk sebagai menteri luar negeri. Berikut profil singkatnya:
Nama                             : Retno Lestari Priansari Marsudi
Tempat dan Tanggal Lahir: Semarang, Jawa Tengah, 27 November 1962 (51 tahun)
Pendidikan Terakhir         : Magister dari Haagsche Hooge School Den Haag
Jabatan Terakhir             : Duta Besar RI di Den Haag, Belanda 
"Yang paling utama itu birokrasi luar negeri. Itu saya sudah punya tim dan tim saya sudah menyiapkan. Tinggal saya memberikan ke Presiden Jokowi," kata Retno di Istana Negara, Minggu (26/10/2014).
Retno merupakan Menlu perempuan pertama yang dimiliki Indonesia. Alumni jurusan Ilmu Hubungan Internasional UGM angkatan 1981 itu merupakan salah satu sosok diplomat senior yang dimiliki Indonesia. Ia mulai menapaki karier diplomatnya pada tahun 1986.
Pada 1997, Retno menjabat sebagai sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar Indonesia di Belanda. Di sana, Retno menjabat hingga 2001. Selanjutnya, Retno dipercaya menjadi Direktur Eropa dan Amerika. Pada 2003, ia mendapatkan promosi menjadi Direktur Eropa Barat.
Selang dua tahun kemudian, Retno menjadi Dubes RI di Norwegia dan Islandia. Selanjutnya, Retno dipercaya menjadi Direktur Jenderal Amerika dan Eropa.
Bagi Retno, dunia diplomasi sangatlah menarik dan dinamis. Seorang diplomat harus menjalani mobilitas yang tinggi dan berinteraksi dengan berbagai golongan masyarakat.
11. Menteri Pertahanan Republik Indonesia  Ryamizard Ryacudu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akhirnya mempercayakan posisi Menteri Pertahanan kepada Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu. Berikut ini profil dan biodata Ryamizard Ryacudu yang baru saja ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK.
Ryamizard Ryacudu memulai karir militernya dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) lulus tahun 1974, kemudian mengikuti pendidikan khusus Suscapa selama satu tahun dari 1985 hingga 1986, dan pada tahun 1991 lulus dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).
Menantu tokoh militer nasional sekaligus mantan Wakil Presiden Try Sutrisno ini dikenal sebagai sosok berkarakter tegas dan disiplin yang sudah kenyang pengalaman di kancah kemiliteran. Ryamizard Ryacudu pernah mengampu jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 2002 hingga 2005.
Sebelumnya, pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, pada 21 April 1950 ini menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya (14 Januari 1999 hingga 4 November 1999), Pangdam Jaya/Jayakarta (4 November 1999 hingga 1 Agustus 2000), dan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad (1 Agustus 2000 hingga 4 Juni 2002).
Sebagai Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu telah memiliki gambaran mengenai apa yang akan dilakukannya selama menjabat nanti, “Pertahanan itu kan darat laut udara. Fisik dan non fisik. Itu garis besar saya. Jadi kan berkaitan semua. Jadi ya saling dukung. Maritim mendukung pertahanan juga dong. Kalau maritim tidak mendukung pertahanan ya bolong begitu.”


12. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly

Nama Lengkap:Yasonna Hamonangan. LaolyTempat, Tanggal Lahir:
Tapanuli Tengah/Sumatera Utara, 27 Mei 1953
PENDIDIKAN:
Umum:
- SR Katholik Sibolga (1965)
- SMP Negeri I Sibolga (1968)
- SMA Katholik Sibolga (1971)
- Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) (1978)
- Master of Sience Virginia Commonwealth University, AS (1986)
- Doctor (Ph.D) North Carolina State University, AS (1994)
Khusus :
- Kursus Guru Kader Nasional PDI Perjuangan
- Internship in Higher Education Administration Roanoke College, Salem, Virginia (1984)
PERJALANAN KARIER:
Pekerjaan:
- Ketua Jurusan Hukum Perdata Universitas HKBP Nommensen, Medan (1994 - 1998)
- Dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen, Medan (1998 - 1999)
- Dosen Pascasarjana (Magister Hukum), Medan (2000)
Legislatif:
- DPRD Provinsi dari PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) (1999 - 2004)
Keterlibatan dalam Organisasi :
- Ketua Komisi III dari Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
- DPR dari PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) ( 2004 - 2009 )
Keterlibatan dalam Organisasi :
- Anggota Komisi II dari Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
- Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
- DPR dari PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) (2009 - 2014)
KEGIATAN LAIN :
- Narasumber ( Penceramah ) TVRI Medan, Stasiun Radio, Seminar
- Ketua Umum Pengurus Pusat BKS PGI GMKI
- Sie Pendidikan BPC GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), Medan (1974 - 1976)
- Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Fakultas Hukum, USU (1975)
- Wakil Bendahara KNPI Medan (1979 - 1983)
- Sekertaris PL.BKS PGI - GMKI Medan (1996 - 2001)
- Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara (2000 - 2005)
- Kepala BADIKLATDA PDI Perjuangan Sumatera Utara (2002 - 2005)
- Penasihat HAPSU (Himpunan Abang Becak Sumut) (2003)
- Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara (2005 - 2008)
Honor Society, USA
KELUARGA:
- Eliaye Widya Ketaren (istri)
- Anak: 4 orang

13. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara

Rudiantara menyisihkan nama-nama yg lain yang sempat disebut-sebut bakal men-jadi Menkominfo, seperti Niken Widiastuti (Dirut RRI), Richardus Eko Indrajit (Ketua APTIKOM), Gatot S. Dewa Broto (Deputi Bidang Harmonisasi dan juga Kemitraan Kemenpora, Mantan Humas Kemenkomifo) ataupun Onno W. Purbo (Akademisi dan juga Praktisi TI).
Nama Lengkap: Rudiantara
Profesi: -
Agama: Islam
Area Lahir: Bogor, Jawa Barat
Tanggal Lahir: Minggu, tiga Bulan mei 1959
Zodiac: Taurus
Warga Negara: Indonesia
RIWAYAT SINGKAT RUDIANTARA
Rudiantara bisa dikatakan sebagai sosok kawakan di industri telekomunikasi. Laki-laki kelahiran Bogor tiga Bulan mei 1959 ini pernah berkarir di Indosat, Telkomsel, Excelcomindo (kini XL Axiata) dan juga Telkom. Rudiantara terakhir masih tercatat selaku salah 1 komisaris Indosat.
Semenjak tahun 1996, Rudiantara dipercaya selaku Chief Operating Officer di PT Telekomindo di tahun 1996. 11 tahun setelahnya dihabiskan oleh Rudiantara di beragam jabatan eksekutif di Indosat maupun Telkomsel. Baru di tahun 2005 Rudiantara memperoleh salah satu posisi direktur di PT XL Axiata Tbk yang dulu masih bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk.
Keberhasilan tersebut yang bisa jadi memacu Rudiantara untuk mengadu nasib selaku Wakil Dirut PLN di tahun 2006. Selama dua tahun di perusahaan listrik plat merah tersebut, Rudiantara mempunyai andil yang sagat besar dalam pengumpulan dana (duit) untuk pembangunan pembangkit listrik sepuluh ribu megawatt meskipun akhirnya dia mengundurkan diri di tahun 2009.
Rudiantara sempat menikmati dunia perkeretaapian dengan memegang jabatan rangkap selaku CEO Bukitasam Transpacific Railways dan juga CEO Transpacific Railways Infrastructure (TRI).
Selaku Menteri Kominfodi era kabinet Jokowi Jk, Rudiantara menghadapi tugas berat membereskan permasalahan TI di Indonesia hingga 5 tahun menuju depan. Tantangan yang hendak dihadapi antara yg lain peningkatan infrastruktur dan juga kecepatan internet dan juga tata kelola frekuensi di Indonesia.

 lahir di Bandung, 29 Mei 1968; umur 46 tahun pada Kabinet Kerja (2014–2019). Sebagai politikus, ia pernah menjabat sebagai anggota DPR pada periode 2004–2009 dari Partai Golongan Karya  dan periode 2009–2014 dari Partai Hati Nurani Rakyat [3].

Dr. Sofyan A. Djalil, SH, MA, MALD (lahir di
Aceh Timur, Aceh, Indonesia, 23 September 1953; umur 61 tahun) adalah Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu.[1] Sebelumnya dari Oktober 2004 hingga Mei 2007 ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam kabinet yang sama. Pada 26 Oktober 2014, ia dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia di Kabinet Kerja Periode 2014-2019 oleh Presiden Jokowi[2].
Sofyan berasal dari keluarga sederhana di Peureulak, Aceh Timur. Karena dia sadar kemampuan ayahnya yang tukang cukur dan ibunya yang guru ngaji, Sofyan saat kecil mencari uang dengan menjual telur itik di daerahnya. Sejak dewasa, dia pindah ke Jakarta, dan sempat menjadi penjaga mesjid di Menteng Raya 58 dan kondektur metromini. Pada saat itu juga ia terlibat dalam aktivitas kegiatan kemasyarakatan sebagai aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII). Seiring perjalanan waktu, dengan kegigihan yang dimiliki Sofyan, akhirnya dia bisa kuliah di Universitas Indonesia, dan suatu ketika berkenalan dengan Ratna Megawangi dari IPB Bogor, sampai mereka menjalani kehidupan keluarga dan kuliah di Amerika.

Pendidikan

  • Sarjana Hukum (SH), Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, bidang studi Hukum Bisnis, tahun 1984
  • Master of Arts (M.A.), The Graduate School of Arts and Sciences, Tufts University, Medford, Massachusetts, Amerika Serikat, bidang studi Public Policy, tahun 1989
  • Master of Arts in Law and Diplomacy (M.A.L.D.), The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, bidang studi International Economic Relation, tahun 1991
  • Doctor of Philosophy (Ph.D), The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, bidang studi International Financial and Capital Market Law and Policy, tahun 1993

Pengalaman kerja

  • Menteri Negara BUMN Republik Indonesia
  • Managing Partner, Sofyan Djalil & Partners
  • Komisaris Utama, PT Multi Adiprakarsa Manunggal (Kartuku)
  • Komisaris Independen, PT Kimia Farma, Tbk (Mei 2003-sekarang)
  • Pengurus, Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia, LKDI (2003-sekarang)
  • Anggota, Badan Arbitrasi Pasar Modal Indonesia, BAPMI (2003-sekarang)
  • Anggota Tim Ahli, Komite Nasional Good Corporate Governance (2001-sekarang)
  • Anggota Tim Pakar, Departemen Kehakiman dan HAM RI (2001-sekarang)
  • Konsultan Good Corporate Governance untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Elnusa, PT Jamsostek, PT Waskita Karya, PT Surveyor Indonesia, PT Pupuk Kujang, PT Wijaya Karya, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT Pelabuhan Indonesia III, Perum Pegadaian, PT Indonesia Power, PT Pupuk Sriwijaya, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (2001-2004)
  • Konsultan Corporate Communication, untuk PT Caltex Pacific Indonesia, PT PLN Kantor Pusat (200-2004)
  • Direktur Eksekutif, Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (2001-2003)
  • Komisaris Utama, PT Pupuk Iskandar Muda (1999-Juli 2004)
  • Komisaris, PT Perusahaan Listrik Negara (1999-Mei 2002)
  • Komisaris, PT Pelabuhan Indonesia III (1998-Mei 2001)
  • Anggota, Komite Nasional Kebijakan Good Corporate Governance (1999-2000)
  • Staf Ahli Menteri Negara Pendayagunaan BUMN bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM/Asisten Kepala Badan Pembina BUMN Bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM (Juni 1998-Februari 2000)
  • Kepala Divisi Riset dan Pengembangan, PT Bursa Efek Jakarta (Maret 1998-Juni 19988)
  • Konsultan, pada Asosiasi Modal Ventura Indonesia (AMVI); Brunei Investment Agency (BIA); Tabungan Wajib Perumahan TNI-AD (TWP-AD), dan lain-lain (1997)
  • Konsultan/Narasumber persiapan go public pada berbagai perusahaan PT Garuda Indonesia, PT Telkom, Pasaraya, Pupuk Kaltim, Bank Tata, SZS Consulting, Bank Jaya, dan lain-lain (1997)
  • Peneliti/Konsultan, Centre for Policy and Implementation Studies (CPIS)-Departemen Keuangan, menangani berbagai proyek antara lain Kupedes/Simpedes untuk BRI, Program Restrukturisasi BUMN, Perdagangan Internasional dan Kerjasama Regional, dan lain-lain (1997)
  • Tim mediasi perundingan pemerintah RI dan GAM di Helsinki, Finlandia, (2004-2005)
15. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara IndonesiaDr. Sofyan A. Djalil, SH, MA, MALD
(lahir di Aceh Timur, Aceh, Indonesia, 23 September 1953; umur 61 tahun) adalah pada Kabinet Indonesia Bersatu.[1] Sebelumnya dari Oktober 2004 hingga Mei 2007 ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam kabinet yang sama. Pada 26 Oktober 2014, ia dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia di Kabinet Kerja Periode 2014-2019 oleh Presiden Jokowi[2].Biografi singkat
Pendidikan
  • Sarjana Hukum (SH), Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, bidang studi Hukum Bisnis, tahun 1984
  • Master of Arts (M.A.), The Graduate School of Arts and Sciences, Tufts University, Medford, Massachusetts, Amerika Serikat, bidang studi Public Policy, tahun 1989
  • Master of Arts in Law and Diplomacy (M.A.L.D.), The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, bidang studi International Economic Relation, tahun 1991
  • Doctor of Philosophy (Ph.D), The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, bidang studi International Financial and Capital Market Law and Policy, tahun 1993

Sertifikasi

  • Wakil Penjamin Emisi Efek, Panitia Standar Profesi Pasar Modal, tahun 1996
  • Wakil Manajer Investasi, Panitia Standar Profesi Pasar Modal, tahun 1997

Pengalaman kerja

  • Menteri Negara BUMN Republik Indonesia
  • Managing Partner, Sofyan Djalil & Partners
  • Komisaris Utama, PT Multi Adiprakarsa Manunggal (Kartuku)
  • Komisaris Independen, PT Kimia Farma, Tbk (Mei 2003-sekarang)
  • Pengurus, Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia, LKDI (2003-sekarang)
  • Anggota, Badan Arbitrasi Pasar Modal Indonesia, BAPMI (2003-sekarang)
  • Anggota Tim Ahli, Komite Nasional Good Corporate Governance (2001-sekarang)
  • Anggota Tim Pakar, Departemen Kehakiman dan HAM RI (2001-sekarang)
  • Konsultan Good Corporate Governance untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Elnusa, PT Jamsostek, PT Waskita Karya, PT Surveyor Indonesia, PT Pupuk Kujang, PT Wijaya Karya, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT Pelabuhan Indonesia III, Perum Pegadaian, PT Indonesia Power, PT Pupuk Sriwijaya, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (2001-2004)
  • Konsultan Corporate Communication, untuk PT Caltex Pacific Indonesia, PT PLN Kantor Pusat (200-2004)
  • Direktur Eksekutif, Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (2001-2003)
  • Komisaris Utama, PT Pupuk Iskandar Muda (1999-Juli 2004)
  • Komisaris, PT Perusahaan Listrik Negara (1999-Mei 2002)
  • Komisaris, PT Pelabuhan Indonesia III (1998-Mei 2001)
  • Anggota, Komite Nasional Kebijakan Good Corporate Governance (1999-2000)
  • Staf Ahli Menteri Negara Pendayagunaan BUMN bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM/Asisten Kepala Badan Pembina BUMN Bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM (Juni 1998-Februari 2000)
  • Kepala Divisi Riset dan Pengembangan, PT Bursa Efek Jakarta (Maret 1998-Juni 19988)
  • Konsultan, pada Asosiasi Modal Ventura Indonesia (AMVI); Brunei Investment Agency (BIA); Tabungan Wajib Perumahan TNI-AD (TWP-AD), dan lain-lain (1997)
  • Konsultan/Narasumber persiapan go public pada berbagai perusahaan PT Garuda Indonesia, PT Telkom, Pasaraya, Pupuk Kaltim, Bank Tata, SZS Consulting, Bank Jaya, dan lain-lain (1997)
  • Peneliti/Konsultan, Centre for Policy and Implementation Studies (CPIS)-Departemen Keuangan, menangani berbagai proyek antara lain Kupedes/Simpedes untuk BRI, Program Restrukturisasi BUMN, Perdagangan Internasional dan Kerjasama Regional, dan lain-lain (1997)
  • Tim mediasi perundingan pemerintah RI dan GAM di Helsinki, Finlandia, (2004-2005)
  • Dosen, pada Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (2001-sekarang)
  • Dosen, pada Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum UI (2000-sekarang)
  • Dosen, pada Fakultas Ekonomi dan Program Magister Manajemen Universitas Indonesia (FE-UI dan MM-UI) (1993-sekarang)
  • Dosen, pada Diklat Manajemen LPPM, Jakarta (1997)
  • Dosen, pada Diklat Pengembangan Kepemimpinan Profesional (DPKP) BUMN-Departemen Keuangan (1997)
  • Dosen, pada Program Magister Manajemen Universitas Sahid dan LPPM (1994-1995)
  • Dosen, pada Lembaga Manajemen Keuangan dan Akuntansi (LMKA), Yayasan Pengembangan Insan Pasar Modal (Yuppies), LM-Gika, Equitas Institute (1994-1995)
  • Dewan Kehormatan Pusat Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) 2008-2011.

16.Menteri,Keuangan (Menkeu)Bambang Brodjonegoro

Pria kelahiran Jakarta, 3 Oktober 1966 tersebut bernama lengkap Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro. Selain menguasai bidang ekonomi, Bambang juga sempat mempelajari tata wilayah dan perkotaan.
Dia telah menempuh pendidikan sarjana di bidang Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1985 sampai 1990). Bambang kemudian melanjutkan pendidikan di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, dan meraih gelar Master pada tahun 1995. Bambang juga disebut telah mendapatkan gelar Ph.D dari universitas yang sama pada Agustus 1997.
Bambang juga pernah menjadi dosen tamu pada The Department of Urban and Regional Planning, University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat (November 2002). Di tanah air, dia pernah menjabat sebagai Dekan FE UI (2005 sampai 2009). Hingga saat ini, Bambang masih menjabat sebagai Guru Besar Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Tidak sulit menerka buah pikiran Bambang mengenai ekonomi Indonesia. Selain menjabat posisi karier dalam Kementerian Keuangan, Bambang juga seorang pengajar yang kerap membagi pikirannya.
Dalam keynote speech-nya akhir September lalu, Bambang sempat mengungkapkan bahwa pemerintahan baru di bawah Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, punya pekerjaan rumah penting. Pekerjaan tersebut adalah memelihara inflasi dan mengurangi defisit neraca berjalan. Tentu saja, berdasarkan ujarannya ini, publik bisa mengira-ngira sepak terjangnya nanti.
"Kita harus membuat inflasi kita jadi 2 atau 3 persen. Karena, inflasi sangat penting untuk membuat pertumbuhan kita relatif stabil," ujar Bambang di Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Kala itu, Bambang juga mengungkapkan pentingnya meningkatkan ekspor dan menekan impor. "Defisit neraca berjalan harus dikurangi. Tapi tentu ini lebih mudah diucapkan ketimbang dijalankan. Indonesia harus meningkatkan ekspor dan menekan impor. Kedua, defisit anggaran. Kita beruntung punya hukum yang membatasi sampai tiga persen. Tapi, kalu mendekati itu, sudah butuh banyak financing," pungkasnya.

 

 

17.  Menteri BUMN, Mariani Soemarno

Rini Mariani Soemarno Bisnis.com, JAKARTA--Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-M. Jusuf Kalla menunjuk Rini Mariani Soemarno sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2014-2019.
Presiden Joko Widodo mengumumkan susunan "Kabinet Kerja" di halaman Istana Kepresidenan, Minggu (26/10/2014), pukul 17:15 WIB. Seluruh calon menteri hadir mengenakan seragam putih.
"Beliau adalah dari kalangan professional, kaya pengalaman sebagai CEO di perusahaan besar, pekerja keras. Dia ketua tim transisi, pernah menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Saya menilai dia sebagai pekerja yang cepat, eh bukan, tercepat, dia lincah," ujar Presiden Jokowi.
Rini menggantikan Menteri BUMN Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II Dahlan Iskan yang menjabat sejak 19 Oktober 2011 menggantikan menteri sebelumnya Mustafa Abubakar.
Berdasarkan catatan Bisnis, Rini Soemarno cukup lama masuk ke dalam birokrasi pemerintahan di Indonesia. Rini ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf Kantor Transisi.
Bekas Menteri Perindusterian dan Perdagangan pada kabinet Gotong Royong 2001-2004 ini memang dikenal dekat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Wanita kelahiran Maryland Amerika Serikat, 9 Juni 1958 ini pertama kali memasuki birokrasi pemerintahan saat menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Jakarta pada 1998.
Dia mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Wellesly College Massachusetts AS pada 1981. Dia menjabat sebagai Menperindag menggantikan Luhut Binsar Panjaitan dan kemudian diteruskan oleh Mari Elka Pangestu.
Rini menjadi Menperidag ke-29 dengan masa jabatan 10 Agustus 2001 hingga 22 Oktober 2004. Mantan istri Soewandi ini memiliki 3 orang anak. Sebelum bercerai, Rini dikenal dengan nama Rini M. Soewandi.
Perjalanan karir profesional Rini memang cukup panjang. Rini terakhir kali memegang jabatan sebagai Presiden Direktur PT Kanzen Motor Indonesia.
Pada awal karirnya, Rini menjabat Pengurus Pinjaman Bank Dunia untuk Negara-negara Asia Afrika, Departemen Keuangan Amerika Serikat, AS (1979-1980).
Dia kemudian berkarir sebagai Trainee Departemen Keuangan AS, Office of Multilateral Development Bank, AS (1981-1982). Namun, Rini kemudian kembali ke Indonesia dengan menjadi Trainee Citibank N.A, Jakarta (1982).
Karier Rini gemilang di Citibank. Dia kemudian diapuk menjadi Asisten Manager Citibank N.A, Jakarta (1982-1983), lalu Manager Citibank N.A, Jakarta (1984-1988), Asisten Vice President Citibank N.A, Jakarta (1986-1988), hingga menjadi Vice President Citibank N.A, Jakarta (1988-1989).
Pindah dari Citibank, Rini menjadi GM Finance Division PT Astra International, Jakarta (1989). Setahun kemudian, Rini langsung ditunjuk menjadi Direktur Keuangan PT Astra International, Jakarta (1990).
Di Group Astra, Rini menduduki pucuk pimpinan dengan menjabat sebagai Direktur Utama PT Astra International Tbk., Jakarta (1998-2000).
Disela-sela itu, Rini sempat menjabat sebagai Komisaris Bank Universal, Wakil Presiden Komisaris PT United Tractors, Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, dan Komisaris PT Astra Agri Lestari.
Lepas dari Group Astra, Rini kemudian menjabat sebagai Komisaris PT Agrakom - Bidang Bisnis Internet, Jakarta (2000). Kemudian Presiden Direktur PT Semesta Citra Motorindo (2000-2001), dan Presiden Direktur PT Kanzen Motor Indonesia (2005).
Selain itu, Rini juga memiliki kegiatan di luar perusahaan dengan menjadi Ketua Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), dan Penasihat Ahli Keuangan Koperasi Pegawai Negeri, khususnya pada Bank Kesejahteraan Ekonomi.
Kendati demikian, rekam jejak Rini sempat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyelidikan Surat Keterangan Lunas (SKL) dalam Bantuan Likuiditas Bank Bank Indonesia (BLBI) pada Juni 2013.
Joko Widodo pernah menyatakan keyakinan atas kredibilitas Rini Soemarno meski pernah diperiksa KPK. "Jangan bilang diduga-duga. tidak boleh menduga seperti itu. Kalau sudah ditangkap, itu baru bisa," ujar Jokowi pada Agustus lalu.
















18.Menteri Koperasi dan UKM) AAGN Puspayoga,


lulusan S1 dan juga dosen di Universitas Ngurah Rai, Denpasar tahun 1991 itu masuk dalam bursa bakal calon menteri.
 Sebelum dipastikan jadi menteri, Puspayoga secara terang-terangan menyebutkan tak memiliki niat jadi menteri apa pun.
"Profesionalitas yang harus dimajukan, bukan soal kedekatan. Saya tak berniat jadi menteri. Biarlah posisi-posisi itu diambil oleh orang yang memang menguasai bidang masing-masing," ujarnya.
Soal kedekatan dengan petinggi PDIP yang jadi partai pengusung Jokowi, Puspayoga tak menampiknya. Ia menyebut telah menjadi kader dan pengurus partai di Bali sejak remaja.
Ayahnya, Cok Sayoga adalah Ketua DPD PDI Bali diperiode 1980-an.  Ada dua mobil yang menjadi tanggung jawab perawatan buat Puspayoga. Tapi ia membantah, jika akomodasi Megawati pun menjadi tanggungannya saat berkunjung ke pulau Dewata. Wajar jika kedekatan antara Mega dan Puspayoga terjalin erat. Ia pernah dikeroyok sejumlah pria usai menjalankan tugas yang diberikan sang ayah.Kala itu, medio Juli 1982, Puspayoga masih duduk di bangku kelas III SMP. Sang ayah memintanya menjadi salah-satu saksi partai pada pemilihan umum.
Lokasinya di asrama Brimob Polda Bali yang bersebelahan dengan GOR Ngurah Rai. Tugas itu ia jalankan tanpa tahu risiko yang ada. Belakangan baru ia sadar banyak yang enggan jadi saksi PDI di lokasi tersebut karena ancaman fisik yang mereka terima.Proses pencoblosan berjalan lancar. Tapi, terjadi kejutan pada hasil rekapitulasi pemilihan lantaran PDIP bisa mendapat 17 suara di TPS yang menjadi basis partai pendukung pemerintah itu.
Berikut profil Drs. Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM Kabinet Kerja 2014-2019:
Tempat dan Tanggal Lahir: Denpasar, Bali, 7 Juli 1965
Pendidikan: S1 di Universitas Ngurah Rai
Karier
Dosen Universitas Ngurah Rai, Denpasar
Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013
Wali Kota Denpasar periode 2000-2005 dan 2005-2008
 Kegiatan Lain:
- Anggota Tim Sukses KLB PDI Perjuangan, Surabaya
- Pengurus Sekehe Teruna Teruni
- Pengurus Senat Mahasiswa Universitas Ngurah Rai
- Dewan Pertimbangan DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar
- Ketua DPC PDI Perjuangan Bali Kota Denpasar
- Wakil Ketua DPC PDI Kota Denpasar
- Pengurus Desa PDI ( 1982 )
- Peserta Kongres V PDI Perjuangan Kota Denpasar ( 1999 )
- Peserta Kongres PDI Perjuangan di Semarang ( 2001 )

Keluarga:
- IGA Bintang Darmawati, SE (istri)
- AA Ngurah Abiyoga (anak)
(DM/detik/merdeka)

19.  Menteri Perindustrian Saleh    Husin

Ia putra Pulau Rote, sebuah pulau terluar di selatan Indonesia yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tahun 1980-an, ia pindah ke Pulau Jawa. Antara 1986-1988, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah, ia berjualan atibut sekolah. Karena sibuk berdagang, Saleh tergolong telat lulus kuliah S1 pada usia 33 tahun. Tapi, usia tak menghalanginya untuk terus melanjutkan studi hingga jenjang S2.
Sejak 1989, Saleh telah serius berbisnis, melalui PT Shelbi Pratama. Sekarang ini, ia menjabat Direktur Utama PT Sapta Kencana Buana dan PT Varia Prima Bina Jasa. Berbagai jabatan komisaris sempat pula disandangnya. Tahun 2008, ia masuk Partai Hanura dan terpilih menjadi wakil rakyat periode 2009-2014. Akhirnya pria kelahiran 16 September 1963 itu menjadi seorang pembantu di kediaman keluarga Henuhili, dan beruntungnya Saleh diterima dengan baik karena kelakuan baik Saleh.
dari komisaris hingga direktur diduduki oleh Saleh di perusahaan perusahaan besar seperti PT Ades Alfindo Putra Setia, Tbk Jakarta, produsen air minum mineral merek Ades.Walaupun sudah sukses dalam karier, Saleh masih tetap mengutamakan pendidikan. Saleh melanjutkan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Khrisnadwipayana dan lulus pada tahun 1996.
Pada saat kuliah, Saleh memutuskan menikah dengan Andresca SE tahun 1994. Tidak puas hanya dengan S1, Saleh melanjutkan studi Magister Administrasi Publik di Universitas Khrisnadwipayana selesai pada tahun 2007.
Pendidikan lembaga nonformal pun dijalani Saleh, di antaranya English Course in University of Oregon, Eugene, Oregon-USA (1992),Kursus Reguler Angkatan (KRA) XXXIX Lemhannas (2006) juga belajar public speaking serta mengikuti pendidikan kepribadian di John Robert Power.Berawal dari Partai Amanat Nasional (PAN) dalam karier politiknya hingga berpindah ke Partai Hari Nurani Rakyat (Hanura) sebagai wakil sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Periode 2009-2014, Saleh duduk di Komisi V DPR, komisi yang membidangi masalah transportasi dan infrastruktur.
Nama Lengkap: Saleh Husin
Tempat Lahir: Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur
Tanggal Lahir: Senin, 16 September 1963
Orangtua: H. Husin L dan Hj Ma Aket
PENDIDIKAN
- SD Negeri-1 Baa, Rote (1975)
- SMP Negeri-1 Baa, Rote (1979)
- SMA Palapa, Kupang (1982)
- Fakultas Ekonomi, Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Jakarta (1996)
- Magister Administrasi Publik, Unkris Jakarta (2007)



.20.Menteri Perdagangan Rahmat Gobel Muhammad Lutfi (44 tahun) adalah seorang pengusaha dan pejabat negara yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kemudian ditugaskan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Jepang.

Pada tahun 2008, Muhammad Lutfi diakui sebagai seorang pemimpin muda yang berpengaruh oleh the World Economic Forum’s Young Global Leaders. Ia juga termasuk salah seorang pendiri Masyarakat Ekonomi Syariah.

Menteri Perdagangan baru ini lahir di Jakarta pada 16 Agustus 1969 dari pasangan Firdaus Wadjdi dan Suhartini yang berasal dari Minangkabau. Selesai mengenyam pendidikan di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, Lutfi mengembangkan usaha bersama Erick Thohir, Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardy. Mereka mendirikan Mahaka Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, keuangan, dan media. Di perusahaan tersebut Lutfi menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO.

Pada usia 29 tahun, dia menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Yang Lebih Baik (HIPMI JAYA) periode 1998-2001, lalu menjadi Ketua Nasional HIPMI pada periode 2001-2004. Pada tahun 2005, ia diangkat oleh Susilo Bambang Yudhoyono untuk menduduki posisi pejabat setingkat menteri, yakni Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia. Dia menjadi orang termuda yang pernah menjabat posisi tersebut.

Pada bulan Agustus 2010, Muhammad Lutfi ditunjuk oleh Presiden Republik Indonesia sebagai Duta Besar untuk Jepang dan Federasi Mikronesia. Lagi-lagi ia menjadi orang termuda yang pernah bertugas di kedutaan besar Indonesia, dan juga sebagai salah satu duta termuda yang mewakili Indonesia secara internasional.

Terakhir, seperti baru saja diumumkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, Rabu (21/2), ia ditunjuk Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan yang mengundurkan diri karena ingin lebih berkosentrasi mengikuti konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat. (MSR)


21.Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
Nama: DR. IR. H. Andi Amran             Sulaiman, MP
Tempat, Tanggal Lahir
Bone, 27 April 1968
Jabatan terakhir
CEO PT Tiran Group
Pendidikan:
SD Impres 10 Mappesangka, Bone
SMP Negeri Ponre, Bone
SMA Negeri Lappariaja, Bone
Fakultas Pertanian Unhas 1988-1993 (Penerima Hak Paten/Penemu)
Pasca Sarjana Pertanian Unhas 2002-2003 (Cum laude)
Program Doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012 (Cumlaude)
Surat Penghargaan:
- Hak Paten Alat Empos Tikus “Alpostran” dari Menteri Kehakiman RI, 1995
- Surat Izin Khusus Pestisida Tiran 58PS dari Menteri Pertanian RI, 1997
- Surat Izin Tetap Pestisida Tiran 58PS dari Menteri Pertanian RI, 1998
- Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI, 2007
- Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali.
- Surat Izin Tetap Pestisida, Ammikus 65PS dari Menteri Pertanian RI, 2011
- Surat Izin Tetap Pestisida Ranmikus 59PS dari Menteri Pertanian RI, 2012
- Surat Izin Tetap Pestisida Timikus 64PS dari  RI, 2012
- Hak Paten Alpostran (Alat Empos Tikus modifikasi) dari Menteri KehakimaN 2014
Keluarga:
Istri: IR. Hj. Martati
Anak:
Andi Amar Ma’ruf,
Andi Athira,
Andi Muh. Anugrah,
Andi Humairah

 

 

22. Menteri ketenagakerjaan Hanif Dhakiri


Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf kalla. Ia mengabdi untuk partai tersebut sejak tahun 1998.
M. Hanif  Dhakiri merupakan aktivis yang kental dan matang dalam tradisi organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia pernah mendirikan dan aktif di Jaringan Studi Transformasi dan Solidaritas Mahasiswa Salatiga dan Solidaritas Mahasiswa Salatiga (SMS).  Ia juga aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Ia pernah menjadi Ketua Komisariat IAIN Salatiga (1991-1992), Ketua PC PMII Salatiga (1994-1995), Anggota Pleno Koordinator Cabang PMII Jawa Tengah (1995-1996) dan Ketua Lembaga Studi dan Advokasi Buruh (LSAB) Pengurus Besar (PB) PMII (1997-2000).
Dia dipercaya menjadi Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda Partai Kebangkitan Bangsa (DKN Garda Bangsa) Periode 2011-2013. Ia bergabung ke PKB sejak awal pendiriannya, tahun 1998. Ia salah satu perumus dasar-dasar kepartaian PKB, termasuk menulis AD/ART PKB, naskah deklarasi, platform politik PKB yang dinamainya Garis-garis Besar Perjuangan Partai (GBPP). Ia juga turut mendesain logo PKB yang diilhami warna PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), dan gambar dasar khas NU, yakni bola dunia dan bintang sembilan.
M. Hanif Dhakiri merupakan salah satu Tim Asistensi PKB dibawah kepemimpinan H. Matori Abdul Djalil, mantan Ketua Umum PKB dan politisi terkemuka NU saat itu, yang diberi kepercayaan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), saat itu untuk menakhodai kapal besar PKB untuk pertama kalinya.
M. Hanif Dhakiri pernah studi pendidikan S-2 di Universitas Indonesia,  ia juga telah menyelesaikan S-2 Universitas Nasional Jurusan Ilmu Politik. Persoalan ketenagakerjaan bukan hal asing bagi dirinya. Ia sempat berperan sebagai staf bagi Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Erman Soeparno, pada pertengahan 2006. Ia percaya pendidikan adalah salah satu kunci meningkatkan kapasitas tenaga kerja Indonesia. “Kelas buruh kita harus menjadi skilled labour. Para pekerja kita harus menguasai alih teknologi. Ini modal membangun keunggulan produksi nasional,” ujarnya menjadi spirit membangun kementrian Ketenagakerjaan.  
Ia juga sempat menelurkan album musik berjudul "The Drizzle: Traces of a Broken Heart" yang ditujukan untuk merayakan pesta demokrasi Pemilu 2014. Album berisi 11 lagu ini dimaksudkan untuk mengajak kalangan muda agar tidak golput. "Musik ini diharapkan bisa mengajak pemilih pemula tidak lagi anti partai, dan tidak selalu menganggap Parpol (partai politik) itu kotor. Politik itu indah, fun dan menarik, jika politik itu kotor musik bisa membasuhnya biar bersih," ujarnya.
Riwayat Organisasi:
1. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
2. Sekretaris Jenderal DPP PKB periode 2014
3. Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda PKB (DKN Garda Bangsa) Periode 2011-2013
4. Anggota DPR RI periode 2009-2014 dari PKB
5. Anggota Komisi X DPR RI yang mengurusi masalah Pendidikan, Olahraga, Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan.


23.Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Basuki Hadimuljono

Di Kementerian Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono terakhir menjabat sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang sejak 2013. Pria kelahiran Surakarta, 5 November 1954, ini lulus dari Universitas Gadjah Mada, almamater yang sama dengan Presiden Joko Widodo.

Basuki kemudian meraih gelar pascasarjana dari Colorado State University jurusan Teknik Sipil. Karirnya memang sudah dirintis di Kementerian PU. Dia pernah menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dari tahun 2005 hingga 2007.

Lalu Basuki menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dari tahun 2007-2013. Akhirnya dia menjabat sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum.

Basuki juga pernah jadi pemimpin pertama di Network of Asian River Basin River Organization.

Namanya makin ramai disebut-sebut saat memimpin Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Panas PT Lapindo Brantas. Dia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Indonesian National Committee on Large Dams (INACO) dan berhasil membuat Indonesia jadi menjadi tuan rumah percobaan dari International Commision on Large Dams atau ICOLD 2014.

Rapat Umum Pemegang Saham tahunan PT Wijaya Karya yang dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2012 mengangkat Basuki sebagai Komisaris Utama perusahaan tersebut.


Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. (lahir di Jakarta, Indonesia, 28 Juli 1956; umur 58 tahun) adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Kabinet Kerja 2014 - 2019[1].

Riwayat Pendidikan

Karier

Karier birokrasi

Dalam dunia birokrasi, Siti Nurbaya pernah menduduki berbagai jabatan. Ia memulai kariernya pada tahun 1981 di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung. Di sana ia pernah menjabat sebagai Kasubid Analisis Stastistik, Kasi Penelitian Fisik, Kasi Pengairan, Kasi Tata Ruang, Kabid Penelitian, Kabid Prasarana Fisik dan Wakil Ketua Bappeda.
Setelah itu berturut-turut ia pernah menjadi Kabiro Perencanaan di Departemen Dalam Negeri, Pengajar di Kopertis, Pelaksana Manajemen di STPDN, Sekretaris Jenderal Depdagri, Dewan Komisiaris Pusri, dan Ketua Komite Investasi dan Manajemen Resiko Pusri.

Karier Politik

Di bidang politik, Siti Nurbaya pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPD-RI dari tahun 2006 hingga 2013. Setelah itu ia menjabat sebagai ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem.
Dalam masa ini juga Siti Nurbaya mendapatkan penghargaan Laporan Akutansi Standar Tertinggi dari Menteri Keuangan dari 2008 hingga 2011. dan Penghargaan WTP Laporan Keuangan dari BPK-RI sejak penilaian awal sebagai Sekjen DPD.

 lahir di Jakarta, 16 Juni 1961; umur 53 tahun..

Pendidikan

  • SD Slipi Jakarta Lulus tahun 1973
  • SMP Al-Azhar Jakarta, 1976
  • SMA Negeri XI Jakarta, 1980
  • FISIP UNPAD Bandung, 1988
Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah, Ferry melanjutkan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung, lulus tahun 1988. Di masa itu, ia aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan. Antara lain lewat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), ia pernah menjabat Ketua Umum Badko, Jawa Barat (1988-1990) kemudian menduduki jabatan Ketua Umum PB HMI periode 1990-1992].

Karier politik

Tahun 1992, Ferry resmi menjadi anggota Golongan Karya (Golkar) yang kini dikenal sebagai Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya . Kemudian ia terpilih menjadi anggota MPR RI periode 1992-1997 mewakili organisasi pemuda/mahasiswa. Ia pernah menjadi Sekjen DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) pada periode 1998-2003 dan terpilih sebagai Ketua DPP Kosgoro (1994-1999)]]
Pemilu 1997 menjadi pengalaman pertama Ferry menjadi anggota calon legislatif dan mengantarnya sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Bandung. Ia ditempatkan dalam Komisi II yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri, Hukum, Kepolisian, dan Aparatur Negara. Seharusnya masa keanggotaan DPR RI hingga 2002. Tetapi tumbangnya rezim Orde Baru memaksa dipercepatnya pelaksanaan Pemilu. Otomatis masa kerja DPR RI hasil pemilu 1997 hanya sampai 1999
Pada pemilu 1999, Ferry kembali menjadi anggota DPR RI periode 1999 -2004 dan terpilih Wakil Ketua Komisi II. Dalam periode ini, Ferry terlibat penyusunan UU yang dinilai banyak pengamat sebagai landasan menuju Indonesia yang demokratis, yakni UU No 22/1999 tentang Otonomi Daerah, UU No 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, dan Pansus tiga UU Bidang Politik, khususnya UU Parpol dengan Ferry sebagai Ketua Pansus.

Organisasi

  • BADKO HMI Jawa Barat – Ketua Umum (1998–1990)
  • PB HMI– Ketua Umum (1990–1992)
  • Badan Perwakilan Mahasiswa Fisip UNPAD – Anggota (1984-1985)
  • Senat Mahasiswa Fisip UNPAD–Ketua Umum (1985-1986)
  • DPP AMPI–Sekretaris Jendral (1998 – 2003)
  • DPP Partai Golkar – Ketua Departemen Pemuda (1992-2004)
  • Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan) Nasional Demokrat (disingkat NasDem atau Nasdem) (2010)


 (lahir di Jakarta, 6 September 1973; umur 41 tahun)  Puan pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI untuk periode masa bakti 2009 - 2014. Di DPR, Puan Maharani berada di Komisi VI yang mengawasi BUMN, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta anggota badan kelengkapan dewan BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen), dan juga sebagai Ketua I Fraksi PDI Perjuangan di DPR mengantikan Tjahjo Kumolo yang sebelumnya sudah menjabat selama sembilan tahun [2].
Cucu dari Presiden Pertama RI, Soekarno dan anak dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri dari pernikahannya dengan Ketua MPR RI ke-12, Taufiq Kiemas ini sudah mengenal dunia politik sejak usia sangat muda. Ia merupakan Sarjana Ilmu Komunikasi lulusan Universitas Indonesia dan ia meneruskan tradisi politik dalam keluarga Soekarno.

Masa Kecil dan Remaja

Sampai masa sekolah dasar (SD), Puan Maharani menjalani kehidupan secara normal walaupun sebagai cucu dari sang Proklamator Bung Karno. Persinggungan pertama Puan Maharani dengan politik adalah saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) ketika ibunya Megawati mulai aktif kembali dalam kancah perpolitikan Indonesia. Di kala itu Megawati mulai sering berkeliling Indonesia dan Puan Maharani kecil mulai menyaksikan bagaimana seorang politisi bekerja.
Beranjak ke masa sekolah menengah atas (SMA), Puan Maharani mulai mendampingi dan menyaksikan langsung ibunya dalam kegiatan politik. Bahkan Puan Maharani pernah menyaksikan ketika ibunya, Megawati, dikonfrontir langsung oleh utusan penguasa yang melarang ia masuk dalam struktur PDI. Di situ Puan Maharani belajar bagaimana secara tenang menghadapi tekanan politik dan tetap berpegang teguh pada perjuangan.

Masa Dewasa:

Masa kuliah Puan Maharani di Universitas Indonesia FISIP Jurusan Komunikasi Massa berlangsung normal seperti mahasiswi lainnya. Puan Maharani juga berkesempatan magang di majalah Forum Keadilan dan merasakan tantangan dunia jurnalistik seperti mencari nara sumber dan kesibukan di kantor menjelang naik cetak.
Setelah itu Puan Maharani terus mendampingi, menyaksikan dan belajar dari ibunya, Megawati, saat ia melalui berbagai peristiwa politik yang melahirkan PDI Perjuangan. Begitu juga saat para aktivis dan pejuang reformasi berkumpul di rumah Kebagusan, Puan Maharani ada di situ mendengar berbagai pembicaraan mereka termasuk membantu di dapur umum.
Waktu terus bergulir dan Puan Maharani selain turut menjalankan usaha keluarga juga terus mendampingi ibunya, Megawati, dalam berbagai acara politik, termasuk saat lahirnya PDI Perjuangan. Beberapa kali Puan Maharani diajak untuk mulai benar-benar terjun ke dunia politik tapi dia merasa belum waktunya karena kedua anaknya masih perlu didampingi orangtuanya.

27. Menteri Agama IndonesiaLukman Hakim Saifuddin

(lahir di Jakarta, 25 November 1962; umur 51 tahun) yang menjabat sejak 9 Juni 2014 di Kabinet Indonesia Bersatu II dan kembali menjadi menteri di Kabinet Kerja sejak 27 Oktober 2014.[1] Ia pernah menjadi anggota DPR RI periode 1999-2004, 2004-2009 dan 2009-2014 dari Partai Persatuan Pembangunan mewakili Jawa Tengah. Ia juga pernah menjabat Wakil Ketua MPR RI periode 2009-2014. Lukman Hakim merupakan tokoh NU dan menjabat sebagai Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU) 1985-1988. Selanjutnya pada tahun 1988-1999 Lukman berkiprah di Lajnah Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU sebagai Wakil Sekretaris, Kepala Bidang Administrasi Umum, Koordinator Program Kajian dan Penelitian, Koordinator Program Pendidikan dan Pelatihan, hingga menjadi Ketua Badan Pengurus periode 1996-1999.
Pada 9 Juni 2014, Lukman Hakim resmi dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Agama menggantikan Suryadharma Ali yang mengundurkan diri karena terlibat kasus dugaan korupsi dana haji di Kementerian Agama.[2] Lukman juga merupakan anak dari Menteri Agama ke-9, Saifuddin Zuhri.

Pendidikan

Karier

Riwayat organisasi

  • Ketua PH DPP PPP (2007-2012)
  • Sekretaris PH DPP PPP (2003-2007)
  • Ketua Lembaga Pusat Pendidikan dan Pelatihan DPP PPP (1999-2003)
  • Anggota Pengurus Lembaga Pusdiklat DPP PPP (1994-1999)
  • Sekretaris Forum Konstitusi (2004-sekarang)
  • Ketua Badan Pengurus Lakpesdam NU (1992-1995)
  • Wakil Sekretaris PP-LKKNU (1985-1988)
  • Sekum YISC Al-Azhar (1985-1988)
  • Wakil Ketua Bidang Pengembangan Program Yayasan Saifuddin Zuhri (1994-sekarang
·         Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K). (lahir di Jakarta, 11 April 1949; umur 65 tahun)
28.Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K).

(lahir di Jakarta, 11 April 1949; umur 65 tahun) adalah Menteri Kesehatan Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.[1] Ia juga seorang ahli oftalmologi (ilmu penyakit mata) dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Kehidupan

Nila Moeloek adalah putri pasangan perantau Minangkabau. Dia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kemudian ia melanjutkan pendidikan spesialis mata, serta mengikuti program sub-spesialis di International Fellowship di Orbita Centre, University of Amsterdam, Belanda dan di Kobe University, Jepang. Setelah itu ia melanjutkan pendidikan konsultan Onkologi Mata dan Program Doktor Pasca-Sarjana di FKUI.[2]
Selain menjadi dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kirana, ia juga menjadi ketua umum Dharma Wanita Persatuan Pusat (2004-2009), Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (Perdami), dan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) periode 2011-2016.[3] Dia sempat disebut-sebut menjadi calon kuat Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu II setelah mengikuti proses seleksi calon menteri pada 18 Oktober 2009.[4]. Namun ia malah ditunjuk oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millennium Development Goals. Tugasnya ialah menurunkan kasus HIV-AIDS dan angka kematian ibu dan anak.

29. Menteri Sosial, Khofifah Indar
Parawansa lahir di Surabaya, 19 Mei 1965. Sejak muda ia aktif pada kegiatan sosial dan aktif di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan. Karena itulah, atas prestasi yang diraih, ia menerima beberapa penghargaan.
Ada penghargaan yang cukup kuat dalam ingatannya. Yaitu sebagai tokoh penggerak masyarakat yang pernah diperoleh dari Islamic fair of Indonesia tahun 2011/1433 H.
Khofifah memang aktif dalam layanannya lintas area. Misalnya ia pernah menyelenggarakan Training of Trainer bagi tokoh lintas agama dalam membangun perspektif multi kultur dan harmoni kehidupan antar umat beragama di berbagai propinsi. Antara lain di kota Makassar - Sulawesi Selatan, Ternate - Maluku Utara dan Ambon - Maluku.
Sebagai ketua umum Muslimat NU ia juga pernah menyelenggarakan Training Of Trainer bersama Badan nasional Penanggulangan terorisme dalam pembentukan Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme di beberapa propinsi. Antara lain di Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Riau.
Hampir semua daerah yang mengalami konflik sosial ia datangi. Termasuk saat terjadi konflik di Ambon, Sampang, Aceh, Ternate, Bitung, Sambas, dan lain-lain. Berbagai program multi kultur tetap menjadi bagian dari nafas kehidupannya sebagai warga bangsa yang ber bhinneka tunggal ika.
Tak hanya itu, alumni Unair ini memang rajin keliling ke berbagai daerah tertinggal, terluar dan terpencil untuk mengajarkan program kecakapan hidup. Secara keseluruhan lebih dari 79 kabupaten yang telah di kelilingi untuk menyemai program pemberdayaan ekonomi melalui program kecakapan hidup, hususnya bagi kelompok yang telah selesai mengikuti program pemberantasan buta aksara.
Sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, ia secara terus menerus menyerukan kepada warga Muslimat NU dan warga masyarakat pada umumnya, di berbagai tempat dan kesempatan agar menjaga lingkungan hidup dan terus menanam. Tugas itu dilakukan dalam rangka menjalankan komitmen pelaksanaan Millenium Development Goals.
Gerakan menanam pohon di lingkungan jaringan Muslimat NU se-Indonesia telah mencapai 1.8 juta pohon tahun 2003-2007. Karena itu, tahun 2011, Khofifah mendapat penghargaan dari Menteri Kehutanan atas kontribusinya mengggerakkan warga Muslimat NU menanam pohon.
Dalam hal pemberdayaan ekonomi perempuan, sejak tahun 1996 Khofifah memiliki komitmen untuk keliling propinsi mengajak perempuan/Muslimat NU agar segera membangun koperasi. Terhitung selama tahun 1996-1997, ia telah keliling ke 16 propinsi untuk memediasi pembentukan koperasi.
Hasilnya, tahun 2008, Muslimat NU telah berhasil membentuk Induk Koperasi, dan Khofifah sebagai inisiator Koperasi An-Nisa’ mendapatkan penghargaan dari Menteri Koperasi dan UKM. Penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UKM juga diterima kembali pada tahun 2013.



30.Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise

Ia menggantikan Linda Amalia Sari pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014.
Penunjukkan Yohana sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sudah diduga sebelumnya karena namanya santer disebut-sebut duduk dalam jabatan itu.
Yohana Susana Yembise merupakan dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua. Dia adalah perempuan Papua pertama yang diberi gelar guru besar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai profesor doktor bidang silabus desain dan material development.
Istri dari Leo Danuwira ini lahir di Manokwari, 1 Oktober 1958. Yohana dikukuhkan menjadi profesor doktor oleh Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua, Festus Simbiak, di Auditorium Uncen, 14 November 2012. Sebelum Yohana didaulat menjadi profesor, dia memiliki segudang pengalaman, jabatan dalam pekerjaan.
Dosen perempuan Papua pertama bergelar profesor ini pertama menuntut ilmu di Sekolah Dasar (SD) Padang Bulan Jayapura, tahun 1971. Lalu, melanjutkan studinya di SMP Negeri 1 Nabire. Dia menyelesaikan pendidikan di sekolah tahun 1974. Pendidikan selanjutnya di bangku SMA Negeri Persiapan Nabire.
Setelah lulus sekolah, tahun 1985, Yohana melanjutkan pendidikan sarjana (S1) pada program studi bahasa Inggris jurusan pendidikan bahasa dan seni FKIP Uncen. Semasa kuliah, dia bekerja sebagai asisten dosen di program studi yang digelutinya selama tiga tahun yakni sejak 1983-1986.
Menjadi dosen tetap pada program studi itu sejak 1987 sampai sekarang. Selain menjadi dosen, dia pernah memegang jabatan sebagai kepala Laboratorium Bahasa Uncen setahun, yakni 1991.
Lompatan jabatan perempuan asli Papua ini boleh dibilang cepat. Tahun 1992 menjadi Diplomat Applied Linguistic TEFL (Dip. TEFL) dari Regional English Language Centre (RELC), SEAMEO Singapore. Meski sudah bekerja, ia tetap bertekad untuk melanjutkan pendidikan. Pada 1994 ia menyelesaikan pendidikan di Faculty of Education, Simom Fraser University British Colombia Canada dengan gelar Master of Art (MA).
Berbagai pengalaman semasa sekolah hingga menjajaki dunia kerja baik dalam negeri maupun luar negeri sudah dialami Yohana. Diantaranya, menjabat sebagai ketua tim seleksi guru bahasa Inggris SMP, SMK, SMA di kabupaten Merauke untuk persiapan pengiriman guru bahasa Inggris ke Sunshine Coast University Australia.
Pengalaman luar negeri diantaranya, pernah sebagai anggota Joint Selection Team (JST) Australian Development Scholarship beasiswa ADS/USAID tahun 2011.
Segudang pengalaman organisasi juga dimiliki Yohana, diantaranya terlibat dalam kegiatan kesenian yang disponsori badan kesenian Daerah Kabupaten Paniai di Nabire sejak 1974-1978. Pernah menjadi wakil ketua KNPI Kabupaten Paniai tahun 1984.
Dari sejumlah pengalaman dan pekerjaan yang dialami, perempuan Biak ini menerima ratusan penghargaan dari berbagai pihak. Salah satu diantaranya adalah menerima surat tanda penghargaan pernyataan lulus seleksi sebagai mahasiswa teladan sejak 1981-1982 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Bukan hanya itu, sejak masih kuliah, Yohana termasuk salah satu peserta pertukaran pemuda antara Indonesia dan Kanada. Yohana Yembise juga terpilih mewakili Papua bersama pemuda Indonesia ke Kanada.
 31. Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Anies Baswedan Ph.D.,

(lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969; umur 45 tahun[1]). Ia adalah seorang intelektual dan akademisi asal Indonesia. Cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan, ia menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar dan menjadi rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007, saat menjadi rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun.
Menjelang pemilihan umum presiden Indonesia 2014, ia ikut mencalonkan diri menjadi calon presiden lewat konvensi Partai Demokrat.

Masa remaja dan kuliah

Setelah lulus SD, Anies diterima di SMP Negeri 5 Yogyakarta.[3] Dia bergabung dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah di sekolahnya, dan menduduki jabatan sebagai pengurus bidang humas yang dijuluki sebagai "seksi kematian," karena tugasnya mengabarkan kematian.[4] Anies juga pernah ditunjuk menjadi ketua panitia tutup tahun di SMP-nya.[5]
Kita ditarik dulu ke belakang, sebelum kemudian bisa meloncat dengan jauh.
Anies Baswedan, menggambarkan keterlambatannya lulus SMA karena
mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika.[6]
Lulus dari SMP, Anies meneruskan pendidikannya di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Dia tetap aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS,[5], dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama tiga ratus orang Ketua OSIS se-Indonesia. Hasilnya, Anies terpilih menjadi Ketua OSIS se-Indonesia pada tahun 1985.[5] Pada tahun 1987, dia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.[3] Program ini membuatnya menempuh masa SMA selama empat tahun dan baru lulus pada tahun 1989.
Sekembalinya ke Yogyakarta, Anies mendapat kesempatan berperan di bidang jurnalistik. Ia bergabung dengan program Tanah Merdeka di Televisi Republik Indonesia cabang Yogyakarta, dan mendapat peran sebagai pewawancara tetap tokoh-tokoh nasional.[5]

Masa kuliah

UGM (1989-1995)

Anies diterima masuk di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dia tetap aktif berorganisasi, bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam dan menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.[7]
Di fakultasnya, Anies menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa dan ikut membidani kelahiran kembali Senat Mahasiswa UGM setelah pembekuan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dia terpilih menjadi Ketua Senat Universitas pada kongres tahun 1992,[7], dan membuat beberapa gebrakan dalam lembaga kemahasiswaan. Anies membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif memosisikan senat sebagai lembaga legislatif, yang disahkan oleh kongres pada tahun 1993. Masa kepemimpinannya juga ditandai dengan dimulainya gerakan berbasis riset, sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus BPPC yang menyangkut putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra.[7] Anies turut menginisiasi demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah pada bulan November 1993 di Yogyakarta.[8]
Pada tahun 1993, Anies mendapat beasiswa dari untuk JAL Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas di Sophia University, Tokyo dalam bidang kajian Asia. Beasiswa ini ia dapatkan setelah memenangkan sebuah lomba menulis mengenai lingkungan.[9]

Amerika Serikat (1997-2005)

Setelah lulus kuliah, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM, sebelum mendapat beasiswa Fulbright dari AMINEF untuk melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997. Ia juga dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.
Sesaat setelah lulus dari Maryland, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999. Dia bekerja sebagai asisten peneliti di Office of Research, Evaluation, and Policy Studies di kampusnya, dan meraih beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow, penghargaan yang hanya diberikan kepada mahasiswa NIU yang berprestasi dalam bidang ilmu politik pada tahun 2004.[5] Disertasinya doktoralnya yang berjudul Regional Autonomy and Patterns of Democracy in Indonesia menginvestigasi efek dari kebijakan desentralisasi terhadap daya respon dan transparansi pemerintah daerah serta partisipasi publik, menggunakan data survei dari 177 kabupaten/ kota di Indonesia.[10] Dia lulus pada tahun 2005.

Karier

Dalam berbagai kesempatan, Anies Baswedan selalu mengatakan ada tiga hal yang ia jadikan pedoman dalam memilih karier. Apakah secara intelektual dapat tumbuh, apakah masih dapat menjalankan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga, apakah mempunyai pengaruh sosial.[11]
32. Muhammad Nasir didaulat sebagai Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Penetapan ini diumumkan Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (26/10/2014).
Nama Muhammad Nasir belakangan terus terdengar usai ia datang ke istana merdeka memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo. Pria yang pada 9 September lalu ini terpilih sebagai Rektor Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, untuk periode 2014-2018 ini disebut-sebut bakal menjadi calon menteri yang mengurusi riset dan perguruan tinggi.
Rencananya Nasir baru akan dilantik pada 18 Desember 2014. Dia menggantikan Prof Sudharto yang akan berakhir masa jabatannya pada Desember tahun ini.
Sebelum terpilih sebagai rektor, Nasir adalah Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip untuk periode 2010-2014. Dia terpilih pada Selasa, 7 September 2010. Dia juga pernah menjabat Pembantu Rektor II di kampus yang sama.
Nasir menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Diponegoro. Gelar magister diraihnya dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Gelar PhD dia kantongi dari University of Science Malaysia.
Visi Nasir saat menjadi dekan seperti dikutip dari situs undip.ac.id adalah menjadikan Fakultas Ekonomi Menuju World Class University. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mengelola dengan baik, benar dan terpadu aset-aset kampus berupa rumah sakit, pusat pelatihan, hingga laboratorium.
Pria kelahiran Ngawi, Jawa Timur, 27 Juni 1960 itu juga dikenal sebagai pakar anggaran. Tak heran ketika terpilih sebagai rektor salah satu prioritas utama yang akan dia selesaikan adalah soal anggaran di kampus.
Ayah dari empat anak itu juga dikenal memiliki jaringan luas. Dia juga dikenal dekat dengan mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Suara Nasir di ormas Islam tak bisa diabaikan, khususnya di kalangan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. (Willy Widianto/undip.ac.id)
BIOFILE
Nama lengkap: Prof. Drs. H. Muhammad Nasir, M.Si, Akt, Ph.D
Tempat/tanggal lahir: Ngawi, Jawa Timur, 27 Juni 1960
Nama Istri: Hasibyah
Anak: berjumlah empat
RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
- S1 dari Universitas Diponegoro, Semarang
- Magister dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
- PhD dia kantongi dari University of Science Malaysia.
RIWAYAT KARIER
- 29 September 2014 terpilih sebagai Rektor Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, menggantikan Prof Sudharto untuk periode 2014-2018
- Sesuai jadwal ia akan dilantik 18 Desember 2014 yang akan berakhir masa jabatannya pada Desember mendatang
- Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip periode 2010-2014
- Pembantu Rektor II Undip



33. Menpora (Menteri Pemuda & Olahraga) Republik Indonesia 2014-2019 Kabinet Jokowi JK Presiden Indonesia, Joko Widodo telah resmi mengumumkan susunan kabinet periode 2014-2019. Sebanyak 34 menteri masuk dalam susunan Kabinet Kerja.

Dari sejumlah nama yang disebutkan Jokowi di Istana Presiden, Minggu 26 Oktober 2014 sore tadi, Imam Nahrawi ditunjuk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) untuk menggantikan Roy Suryo pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014.

Imam Nahrawi saat ini diketahui menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB. Dia juga menjabat sebagai direktur intervensi Surabaya dan CV. Alhidayah Surabaya.

Pria 41 tahun yang beristrikan Shobibah Rahmah dan telah dikaruniai tujuh orang anak ini juga sempat menjabat sebagai anggota MPR RI selama dua periode (2004-2009 DAN 2009-2014).

Imam Nahrawi juga dikenal aktif dalam kegiatan organisasi. Semasa kuliah, ia aktif di Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya 1994-1995. Ia juga pernah menjadi Ketua Umum (Ketum) PMII Jatim 1997, dan menjadi Ketum DKN Garda Bangsa 2002.

Berikut profil Menpora Indonesia periode 2014-2019:

Nama: H. Imam Nahrawi, S.Ag

TTL: Bangkalan, 8 Juli 1973, Jawa Tengah

Pendidikan:
- SDN Bandung Bangkalan tahun 1980-1986
- SMPN Konang Bangkalan tahun 1986-1989
- MAN Bangkalan tahun 1989-1991
- IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1998

H. Marwan Ja'far, SE., SH., MM., MSi (lahir di Pati, Jawa Tengah, 12 Maret 1971; umur 43 tahun) adalah pada Kabinet Kerja 2014–2019. Sebelumnya ia menjabat sebagai anggota DPR RI dari PKB mewakili Jawa Tengah. Di DPR, ia bertugas di Komisi V yang menangani Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia, Kementerian Perumahan Rakyat Indonesia, Kementerian Perhubungan Indonesia dan Badan SAR Nasional. Marwan Ja'far merupakan Ketua Fraksi PKB DPR. Sebelumnya dia menjabat sebagai sekretaris fraksi partai PKB. Dia juga pernah menjadi Wakil Ketua Lembaga Perekonomian PBNU. Ketika itu, dia kerap menuangkan gagasan cemerlang tentang pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Persatuan Santri Ahlusunnah Wal Jama'ah (PSAJ) yang merupakan organisasi sayap PKB siap menyampaikan rumusan Muskerwil ke DPW PKB Jateng dan DPP PKB. Marwan merupakan anggota DPR yang vokal saat memperjuangkan produk-produk kebijakan yang bersinggungan langsung dengan kepentingan warga NU. Maka dia dijagokan menjadi calon gubernur Jateng 2013. Dia dianggap sebagai sosok yang layak karena merupakan kader pesantren dan Nahdlatul Ulama (NU). Selain itu, Marwan yang juga mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini tergolong loyal dan komitmen terhadap perjuangan pesantren dan NU.

Pendidikan

Karier

  • Anggota DPR-RI periode 2014-2019
  • Anggota DPR-RI periode 2009-2014
  • Anggota DPR-RI periode 2004-2009
  • Komisaris PT. Wahana Sarana Jati (2004-sekarang)
  • Direktur PT. Wahana Sarana Jati (2000-2004)
  • Marwan & Sidabutar Partners Law Firm sebagai Senior Partners (2003)
  • Marketing Manager PT. Sentra Mekanindo (1999-2000)
  • Direktur PT. Madu Buana Abadi sebagai (2000)
  • Rusdiono & Partners Law Firm sebagai Konsultan Hukum (1999)
KELUARGA:
- Ari Haryati (istri)
- Anak: 3 orang







































C. Pendapat terhadap kabinet kerja Jokowi Kerja


Menurut saya didalm pemilihan kabinet kerja jokowi-JK, Saya mengaggap menteri-menteri tersebut sudah saya anggap















































































































































































BAB 3
a. KESIMPULAN



B. SARAN
Saya sebagai penyusun mengharapkan masukan dari pembaca agar dalam penyusunan makalah ini kedepannya lebih baik lagi. Masukan berupa saran,kritikan, dan koreksi-koreksi mengenai makalah ini. Saya  juga mengharapkan melalui makalah ini baik penulis maupun pembaca mendapat informasi yang baru mengenai bahasan di dalam makalah ini.


C. DAFTAR PUSTAKA

Internet :
3.      ^ a b "Cari Menteri, Jokowi Bakal Gunakan Sistem Lelang Jabatan". KOMPAS.com. 2014-07-24. Diakses 2014-10-27.
4.      ^ "Ini Daftar Calon Menteri Kabinet Alternatif Usulan Rakyat". KOMPAS.com. 2014-07-24. Diakses 2014-10-27.
5.      ^ "JK: Calon Menteri yang Dicoret Orang Dekat Jokowi". JPNN. 2014-10-22. Diakses 2014-10-27.
6.      ^ "Andrinof Chaniago akan Berkantor di Dua Tempat" Okezone.com, 27-10-2014. Diakses 30-10-2014.
7.      ^ Mega Putra Ratya. [1]. DetikNews. Edisi 26 Oktober 2014.
Buku :
Try sutrisno, Mei.2005. Menuju Indonesia Raya.PT Yayasan Taman Pustaka.Jakarta.