BAB 1
A.Latar Belakang

Sebagaimana dilansir KPU, Jokowi-JK mengusung visi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Setelah melalui beberapa proses yang dilalui
oleh Jokowi-JK untuk mencalonkan sebagai Capres-Cawapres RI, dan pada akhirnya
Jokowi-JK menang mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta yang di dilakukan Pemilihan
Secara Langsung oleh Masyarakat Indonesia.
Dan tepatnya pada tanggal 20
Oktober 2014. Jokowi (joko Widodo) dilantik dan resmi sebagai Presiden RI dan JK
(Jusuf Kalla) sebagai wakil presiden RI masa jabatan 2014-2019.dan seminggu
kemudian
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf kalla mengumumkan 34 orang menterinya di halaman belakang Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (26/10/2014) Pukul 17.15 WIB.
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf kalla mengumumkan 34 orang menterinya di halaman belakang Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (26/10/2014) Pukul 17.15 WIB.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Visi dan Misi
Jokowi-JK yang hatrus mereka capai
2. Profil dari setiap Kabinet
Kerja Jokowi-JK
3. Pendapat tentang
kabinet kerja Jokowi-JK
C. MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN
1. Pembaca dapat mengetahui
apa-apa saja Visi dan Misi Jokowi-JK
2. Pembaca dapat
mengetahui profil dari setiap cabinet kerja Jokowi-JK masa jabatan 2014-2019
3. Pembaca dapat
mengetahui pendapat//pandangan saya terhadap Kabinet kerja Jokowi-JK
BAB 2
PEMBAHASAN
A.Visi dan Misi Jokowi-JK
Jokowi-JK memaparkan tujuh misi untuk
mencapai visi tersebut. Yakni :
1.
Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2.
Mewujudkan masyarakat maju,
berkesimbangan dan demokratis berlandaskan hukum;
3.
Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jatidiri
sebagai negara maritim;
4.
Mewujudkan kualitas manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5.
Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6.
Mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional;
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian
dalam kebudayaan.
B.Kabinet Kerja Jokowi
Menteri-menteri Kabinet Kerja yang dipilih
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara, Minggu
Jabatan
|
Pejabat
|
Mulai menjabat
|
Selesai menjabat
|
||
BERADA DI BAWAH KOORDINASI LANGSUNG PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
|
|||||
1
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
2
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
BIDANG KEMARITIMAN
|
|||||
3
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
Menteri
|
|||||
4
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
5
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
6
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
7
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
|
|||||
8
|
Laksamana
TNI (Purn.) Tedjo Edhy Purdijatno
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
||
Menteri
|
|||||
9
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
10
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
11
|
Jenderal
TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
||
12
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
13
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
14
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
BIDANG PEREKONOMIAN
|
|||||
15
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
Menteri
|
|||||
16
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
17
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
18
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
19
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
20
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
21
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
22
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
23
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
24
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
25
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
|
|||||
26
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
Menteri
|
|||||
27
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
28
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
29
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
30
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
31
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
32
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
33
|
27
Oktober 2014
|
Petahana
|
|||
34
|
27
Oktober 2014
|
P
|
1. Menteri Sekertaris Negara (Mensesneg) Pratikno
Tempat Lahir :Bojonegoro
Tanggal Lahir : Selasa, 13 Februari 1962
Zodiac : Aquarius
Warga Negara : Indonesia
BIOGRAFI
Prof. Pratikno, M.Soc.Sc adalah Rektor Universitas Gadjah
Mada (UGM) Yogyakarta yang baru saja terpilih pada Maret 2012. Sebelum
pemilihannya sebagai rektor, ia dinobatkan menjadi Guru Besar Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik UGM pada tahun 2010.
Pratikno lahir di
Bojonegoro pada 13 Februari 1962. Ia hijrah ke Yogyakarta untuk menimba ilmu di
bidang politik dan pemerintahan di kampus UGM. Melanjutkan pendidikannya di di
bidang tersebut, ia kemudian terbang ke negeri Ratu Elizabeth dan mengambil
jurusan Development Administration di University of Birmingham, Inggris, hingga
mengantongi gelar M.Soc.Sc pada tahun 1991. Tidak berhenti sampai di situ,
Pratikno terbang ke Australia untuk mengambil program doktoral di Flinders
University of South Australia jurusan Asian Studies.
Suami dari Dra. Ec. Siti
Faridah ini bergabung sebagai pengajar di UGM sejak tahun 1986, setahun setelah
ia mendapatkan gelar sarjananya. Profesi tersebut masih ia tekuni sampai
sekarang. Tahun 2003, ia ditunjuk sebagai direktur Program Pascasarjana Prodi
Ilmu Politik Konsentrasi Politik Lokal dan Otonomi Daerah sekaligus Wakil Dekan
bidang Akademik FISIP UGM sejak tahun hingga tahun 2004.
Orang nomor satu di UGM ini
banyak menulis artikel terkait bidang keahliannya, contohnya artikel yang
berjudul “Seandainya Otonomi Tanpa Kerjasama dalam Kompleksitas dan Tawaran
Format Kelembagaan” yang dipublikasikan pada 2007 .
PENDIDIKAN
- S1 Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM (1980-1985)
- S2 Department of Development Administration University of Birmingham, Inggris (1989-1991)
- S3 Department of Asian Studies, Flinders University of South Australia (1992-1996)
KARIR
- Rektor UGM (2012-2017)
- Pengajar di FISIP UGM
- Moderator debat capres tahun 2009.
- Direktur dan pengajar di Program Pascasarjana Prodi Ilmu Politik Konsentrasi Politik Lokal dan Otonomi Daerah, UGM (2003-sekarang)
- Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP UGM (2001-2004)
Andrinof Chaniago
(lahir di Padang, Sumatera Barat, 3 November 1962; umur 52 tahun) adalah seorang akademisi, peneliti, dan pengamat
kebijakan publik asal Indonesia.
Riwayat Pendidikan
- S-1; Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
- S-2; Master Perencanaan dan Kebijakan Publik, Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia
- Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan
Karir:
Ia memulai pekerjaan sebagai Asisten
laboratorium petrografi dan asisten kampus lapangan geologi, Karang Sambung
Dep. Teknik ITB pada tahun 1976 - hingga 1978. Tahun 1987 ia diangkat sebagai
Pegawai BPPT. Pada tahun 1991, ia mengajar sebagai dosen luar biasa kursus staf
senior TNI-AD Seskoad Bandung. Pada saat melanjutkan kuliah, ia dipercaya
menjadi research asistant,
Department of Geology, Amerika Serikat The University of Iowa pada kurun waktu
1981 hingga 1986. Lalu diangkat sebagai teaching
assistant 1983 hingga 1986.
Di Indonesia, ia kembali mengajar
sebagai dosen luar biasa di Sesko ABRI Bandung untuk tahun 1988 hingga 1989,
jurusan Meteorologi dan Geofisika ITB mulai 1994 hingga 1995, Program
Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November
(ITS), Surabaya pada tahun 1995, Fakultas Teknologi Mineral Jurusan Teknik
Geologi Universitas Trisakti pada tahun 1996, dan Fakultas MIPA UI pada tahun
1997.
Ia dipercaya sebagai Kepala
Subdirektorat Inventarisasi Sumber Daya Alam (Tisda) Matra Dirgantara (BPPT)
untuk kurun waktu 1992 hingga 1995, Kepala Sub Direktorat Teknologi
Inventarisasi Sumber Daya Alam (TISDA) Matra Dirgantara BPPT untuk kurun waktu
1992 hingga 1995, Direktur Direktur Inventarisasi Sumberdaya Alam (Tisda) BPPT
1993 hingga 1997, dan sebagai Dirjen Penyerasian Riset dan Eksplorasi Laut di
Departemen Kelautan dan Perikanan, pada tahun 1999.
Ia merupakan anggota Panitia Tetap
Dewan Kelautan Nasional Departemen Kelautan dan Perikanan pada 1997, lalu
menjadi Deputi Ketua BPPT, Bidang Pengembangan Kekayaan Alam pada kurun waktu
1997 hingga 1998. Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi
sejak berdiri pada 2005. [5]
Penghargaan :
- Worldwide Permina Foundation Award USA ( 1980 )
- Indonesian Cultural Foundation Award USA ( 1981 )
- Isabel-Demple Foundation Award USA ( 1984 )
- Member, Sigma XI, Scientific Research Honor Society USA ( 1987 )
3. Menteri Koordinator
Bidang Kemaritiman dalam Kabinet Kerja 2014-2019. Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, M.Sc.,
Sebelumnya
ia menjabat sebagai Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen
Kelautan dan Perikanan [1] dan Direktur Sumber Daya Perikanan
dan Aquakultur FAO, PBB[2]
Pendidikan
- S1, Institut Teknologi Bandung, Teknik Geologi, 1979
- S2, Universitas Michigan, Amerika Serikat, Jurusan Remote Sensing/Penginderaan Jauh, 1981
- S3, Universitas Lowa, Amerika Serikat, Jurusan Geologic Remote Sensing/Geologi Penginderaan Jauh, 1987.
- Program Khusus di Remote Sensing Satellite Ground Station Management Training, Canada, 1992.[1][3]
Karir
Ia
memulai pekerjaan sebagai Asisten laboratorium petrografi dan asisten kampus
lapangan geologi, Karang Sambung Dep. Teknik ITB pada tahun 1976 - hingga 1978.
Tahun 1987 ia diangkat sebagai Pegawai BPPT. Pada tahun 1991, ia mengajar
sebagai dosen luar biasa kursus staf senior TNI-AD Seskoad Bandung. Pada saat
melanjutkan kuliah, ia dipercaya menjadi research
asistant, Department of Geology, Amerika Serikat The University of Iowa
pada kurun waktu 1981 hingga 1986. Lalu diangkat sebagai teaching assistant 1983 hingga 1986.
Di
Indonesia, ia kembali mengajar sebagai dosen luar biasa di Sesko ABRI Bandung
untuk tahun 1988 hingga 1989, jurusan Meteorologi dan Geofisika ITB mulai 1994
hingga 1995, Program Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi
Sepuluh November (ITS), Surabaya pada tahun 1995, Fakultas Teknologi Mineral
Jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti pada tahun 1996, dan Fakultas MIPA
UI pada tahun 1997.
Ia
dipercaya sebagai Kepala Subdirektorat Inventarisasi Sumber Daya Alam (Tisda)
Matra Dirgantara (BPPT) untuk kurun waktu 1992 hingga 1995, Kepala Sub
Direktorat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (TISDA) Matra Dirgantara
BPPT untuk kurun waktu 1992 hingga 1995, Direktur Direktur Inventarisasi
Sumberdaya Alam (Tisda) BPPT 1993 hingga 1997, dan sebagai Dirjen Penyerasian
Riset dan Eksplorasi Laut di Departemen Kelautan dan Perikanan, pada tahun
1999.
Ia
merupakan anggota Panitia Tetap Dewan Kelautan Nasional Departemen Kelautan dan
Perikanan pada 1997, lalu menjadi Deputi Ketua BPPT, Bidang Pengembangan
Kekayaan Alam pada kurun waktu 1997 hingga 1998. Deputi Kepala BPPT Bidang
Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam pada 1998. Pada kurun 2001 hingga 2008,
ia menjabat sebagai Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan / BRKP dan kemudian
sebagai Sesmenkokesra mulai 2008 hingga 2011 dan Director of the Fisheries and
Aquaculture Resources Use and Conservation Division, FAO , PBB, sejak tahun
2012. [3][4][1]
Kehidupan pribadi
Ia
memiliki istri bernama DR.Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo M.Sc., A.P.U. dan
memiliki tiga orang anak. Istrinya dikenal sebagai penggerak kewirausahaan
nasional dan menerima penghargaan dari pemerintah dalam acara Gerakan
Kewirausahaan Nasional (GKN) tahun 2012 melalui UKM Center FEUI yang
dipimpinnya sejak berdiri pada 2005. [5]
Penghargaan
Ia
mendapat banyak penghargaan kelas nasional maupun internasional, antara lain:
- Worldwide Permina Foundation Award USA ( 1980 )
- Indonesian Cultural Foundation Award USA ( 1981 )
- Isabel-Demple Foundation Award USA ( 1984 )
- Member, Sigma XI, Scientific Research Honor Society USA ( 1987 )
- Adhicipta Rekayasa Persatuan Insinyur Indonesia ( 1993 )
- Satya Lencana Pembangunan RI ( 1995 )
- Who's Who of The World ( 1998 )
- Satya Lencana Karya Satya X Tahun ( 1999 )
- Bintang Ajasa Utama ( 1999)
Salah
satu jajaran kabinet kerja yang dibentuk oleh Presiden Jokowi adalah merupakan
sosok yang terkenal mirip dirinya, suka blusukan dan senang dengan perubahan
yang lebih baik. Beliau adalah mantan CEO di salah satu BUMN besar di bidang
transportasi.
Jika kita menelusuri pemberitaan di berbagai media, perusahaan plat merah yang pernah beliau pimpin yaitu PT. Kereta Api Indonesia kala dia belum menjabat sangat carut marut dan kini terjadi semacam revolusi mental di kalangan pegawainya. Banyak hal positif lahir di tubuh BUMN tersebut saat ini dan mungkin jika seandainya ada banyak anggaran maka kita pasti sudah melihat tranportasi yang disajikan PT. KAI akan jauh lebih baik bahkan sama dengan yang ada di Jepang atau Amerika.
Jika kita menelusuri pemberitaan di berbagai media, perusahaan plat merah yang pernah beliau pimpin yaitu PT. Kereta Api Indonesia kala dia belum menjabat sangat carut marut dan kini terjadi semacam revolusi mental di kalangan pegawainya. Banyak hal positif lahir di tubuh BUMN tersebut saat ini dan mungkin jika seandainya ada banyak anggaran maka kita pasti sudah melihat tranportasi yang disajikan PT. KAI akan jauh lebih baik bahkan sama dengan yang ada di Jepang atau Amerika.
Pemilihan pak menteri sebagai orang nomor
satu di lingkungan Kementerian Perhubungan tentu akan berdampak baik bagi
pegawai yang ingin maju, sedangkan bagi pegawai yang sudah kotor sejak awal
akan merasa ini adalah musibah. Kita ketahui sendiri kalau beliau senang
blusukan ala Pak Jokowi. Coba anda simak dulu biografi singkat Ignatius Jonan Menteri Perhubungan dalam kabinet kerja bentukan
Jokowi-JK.
Nama lengkap: Ignatius Jonan
Tempat dan tanggal lahir : Singapura, 21 Juni 1961
Umur : 51 tahun
Agama : Kristen
Pendidikan :
- Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga
- Tufts University, AS
- Columbia Business School, AS
- Havard University, AS
- Stanford University, Kalifornia, AS
Jabatan terakhir Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia
Latar belakang beliau di bidang ekonomi atau keuangan tak menyulitkannya dalam membangun perusahaan di bidang transportasi. Kita ketahui sendiri kalau sebelumnya pak menteri sempat juga jadi Direktur di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia dan Citibank/Citigrup. Beliau memang orang yang cerdas dan punya kemauan untuk maju dan itulah salah satunya yang membuat beliau dipilih Pak Presiden.
Sosoknya sederhana dalam bertindak dan bekerja, walau tak menghilangkan kewibawaannya. Dari biodata lengkap Ignatius Jonan di atas kita bisa lihat kalau dia pernah belajar di berbagai kampus ternama di negeri Paman Sam. Bukan berarti dia dekat dengan pemerintahan Amerika, karena saat ini ada semacam opini yang dibuat orang tertentu yang menyebutkan ada beberapa personil Kabinet Kerja yang dekat dengan USA.
Nama lengkap: Ignatius Jonan
Tempat dan tanggal lahir : Singapura, 21 Juni 1961
Umur : 51 tahun
Agama : Kristen
Pendidikan :
- Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga
- Tufts University, AS
- Columbia Business School, AS
- Havard University, AS
- Stanford University, Kalifornia, AS
Jabatan terakhir Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia
Latar belakang beliau di bidang ekonomi atau keuangan tak menyulitkannya dalam membangun perusahaan di bidang transportasi. Kita ketahui sendiri kalau sebelumnya pak menteri sempat juga jadi Direktur di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia dan Citibank/Citigrup. Beliau memang orang yang cerdas dan punya kemauan untuk maju dan itulah salah satunya yang membuat beliau dipilih Pak Presiden.
Sosoknya sederhana dalam bertindak dan bekerja, walau tak menghilangkan kewibawaannya. Dari biodata lengkap Ignatius Jonan di atas kita bisa lihat kalau dia pernah belajar di berbagai kampus ternama di negeri Paman Sam. Bukan berarti dia dekat dengan pemerintahan Amerika, karena saat ini ada semacam opini yang dibuat orang tertentu yang menyebutkan ada beberapa personil Kabinet Kerja yang dekat dengan USA.
Hingga awal tahun 2012, Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe seperti 32
Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan 3 Piaggio P180 Avanti. Susi Air
mempekerjakan 180 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan pilot asing. Tahun
2012 Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan melayani 200 penerbangan
perintis.
Masa kecil dan pendidikan:
Ayah dan ibunya Susi Pudjiastuti yaitu
Haji Ahmad Karlan dan Hajjah Suwuh Lasminah berasal dari Jawa Tengah yang sudah lima generasi lahir dan
hidup di Pangandaran. Keluarganya adalah saudagar sapi dan kerbau, yang membawa
ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat. Kakek
buyutnya Haji Ireng dikenal sebagai tuan tanah. Susi hanya memiliki ijazah SMP.
Setamat SMP ia sempat melanjutkan pendidikan ke SMA. Namun, di kelas II SMAN Yogyakarta dia berhenti sekolah.
Penghargaan
Susi menerima banyak penghargaan
antara lain:
- Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004
- Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005
- Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006
- Metro TV Award for Economics-2006,
- Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia
- Berprestasi Award dari PT Exelcomindo
- Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009
- Ganesha Widyajasa Aditama Award dari ITB, 2011
- Award for Innovative Achievements, Extraordinary Leadership and Significant Contributions to the Economy, APEC, 2011
- Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan, dari Gubernur Jawa Barat, 2008
Pada tahun 2008, ia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot Susi Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School. Pada Minggu, 26 Oktober 2014, dalam pengumuman Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK Ibu Susi
Pudjiastuti ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Kelautan
dan Perikanan.
Kehidupan pribadi
Ia sempat dua kali bercerai dan
kemudian menikah dengan Christian von Strombeck[4]. Dari pernikahan-pernikahannya, ia
memiliki tiga orang anak, Panji Hilmansyah, Nadine Kaiser (dari pernikahannya
dengan Daniel Kaiser), dan Alvy Xavier.
6. Menteri Pariwisata Dr. Ir. Arief
Yahya, M.Sc.
(lahir di Banyuwangi, 2 Maret 1961; umur 53 tahun) adalah Indonesia yang menjabat dari 27 Oktober 2014 pada Kabinet
Kerja Presiden Joko Widodo.[1] Sebelumnya ia menjabat sebagai CEO PT
Telekomunikasi Indonesia sejak 11 Mei 2012 menggantikan posisi Rinaldi
Firmansyah.
Kehidupan awal
Ia lahir di Banyuwangi pada tanggal 2 Maret 1961. Ia adalah putra dari Said Suhadi, seorang pedangang dan istrinya Siti
Badriya yang aktif dalam organisasi keagamaan. Pada saat mudanya, usaha yang
dijalani oleh ayahnya mengalami kemunduran sehingga keadaan ekonomi keluarga
mulai mengalami gangguan. Sosok ibunya inilah yang menjadi panutan Arief untuk
tetap tegar dalam kondisi tersebut.
Ia lalu melanjutkan studinya ke Institut Teknologi Bandung, mengambil jurusan Teknik Elektro. Pernah suatu ketika
ia dan kawan-kawannya sesama mahasiswa ITB mengikuti kuis Pesona 13 sebuah
tayangan di TVRI yang dipandu oeh Bob Tutupoly yang populer pada tahun 1994 hinga 1997, dalam kuis tersebut Arief dan kawan-kawannya
berhasil menang.
Arief adalah seseorang yang dikenal
sebagai seseorang yang beriorientasi pada sosok ibu. Ia sempat merasakan
kehilangan yang mendalam saat ibunya meninggal dunia saat ia masih melanjutkan
pendidikan di Universitas Surrey, Inggris. Ia melanjutkan studi ke Inggris
dalam rangka pembinaan karyawan PT. Telkom, perusaahaan yang membesarkan namanya hingga sebelum
menjadi menteri.[3]
Riwayat pendidikan
- SMA / SMPP 1 Banyuwangi (saat ini dibagi menjadi 2 sekolah yaitu SMA Negeri 1 Glagah dan SMA Negeri 1 Giri), lulus tahun 1979.[4]
- Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung.
- Telematics (Software & Telecommunications) di Universitas Surrey, Inggris.
- Program doktoral Universitas Padjadjaran.
Karier
Arief Yahya dalam sampul majalah Marketeers
Sebagai karyawan di PT. Telkom, Arief pernah menduduki beberapa jabatan, yakni menjadi
Kandatel di DKI Jakarta dan Kalimantan. Berbagai prestasi juga ia torehkan
yakni, The Best Kandatel (Kantor Daerah Telekomunikasi), Pemasaran telepon
terbaik Telkom Jakarta, Gema Telkom Award 2 kali, Telkom Jakarta Barat, 2002.
7.Menteri Enegeri dan Sumber Daya
Mineral surdiman said
Presiden Joko
Widodo telah mengumumkan nama menteri yang masuk Kabinet Kerja, Minggu (26/10).
Nama Sudirman Said menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Nama Sudirman semakin menonjol justru ketika ia mental dan tersingkir dari jabatannya sebagai Senior Vice President Supply and Chain Pertamina tahun 2008/2009. Perusahaan minyak negara saat itu sedang berusaha melakukan transformasi dan bebersih diri.
Sudirman yang diberi tugas untuk membantu membersihkan dan mengefisienkan jaringan pasok minyak harus menghadapi kenyataan kuatnya mafia minyak di Indonesia. Walau susah dibuktikan banyak yang menduga ketersingkiran Sudirman akibat tekanan mafia minyak itu.
“Orangnya memang lurus dan rekam jejak anti korupsinya jelas,” kata Anang Rizkani Noor, yang menjabat sebagai Vice President Corporation Pertamina bersamaan dengan masa tugas Sudirman.
Anang yang juga ikut terpental dari Pertamina bersamaan dengan Sudirman menyebut pilihan Jokowi untuk menunjuk Sudirman sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) cocok.
“Pengalamannya mengurus persoalan energi tak perlu diragukan, disamping memenuhi persyaratan bersih dan berintegritas.”
Sudirman Said saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pindad. Jabatan yang ia pegang sejak Juni 2014.
Beberapa prestasi menonjolnya antara lain pernah menjadi Group Chief of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk. Ia juga pernah menjadi Executive Director Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit 2013.
Pada 2005, dirinya terlibat dalam Rekonstruksi Pasca Tsunami untuk Aceh dan Nias selama tiga (3) tahun, sebagai Deputi Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia.
Alumni dari Universitas George Washington merupakan salah satu pendiri dan mantan ketua organisasi anti korupsi Masyarakat Transparansi Indonesia.
Dengan segala prestasi itu, Jokowi tidak ragu memilih Sudirman. "Sektor yang sangat besar dan saya titipkan," katanya.
Nama Sudirman semakin menonjol justru ketika ia mental dan tersingkir dari jabatannya sebagai Senior Vice President Supply and Chain Pertamina tahun 2008/2009. Perusahaan minyak negara saat itu sedang berusaha melakukan transformasi dan bebersih diri.
Sudirman yang diberi tugas untuk membantu membersihkan dan mengefisienkan jaringan pasok minyak harus menghadapi kenyataan kuatnya mafia minyak di Indonesia. Walau susah dibuktikan banyak yang menduga ketersingkiran Sudirman akibat tekanan mafia minyak itu.
“Orangnya memang lurus dan rekam jejak anti korupsinya jelas,” kata Anang Rizkani Noor, yang menjabat sebagai Vice President Corporation Pertamina bersamaan dengan masa tugas Sudirman.
Anang yang juga ikut terpental dari Pertamina bersamaan dengan Sudirman menyebut pilihan Jokowi untuk menunjuk Sudirman sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) cocok.
“Pengalamannya mengurus persoalan energi tak perlu diragukan, disamping memenuhi persyaratan bersih dan berintegritas.”
Sudirman Said saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pindad. Jabatan yang ia pegang sejak Juni 2014.
Beberapa prestasi menonjolnya antara lain pernah menjadi Group Chief of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk. Ia juga pernah menjadi Executive Director Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit 2013.
Pada 2005, dirinya terlibat dalam Rekonstruksi Pasca Tsunami untuk Aceh dan Nias selama tiga (3) tahun, sebagai Deputi Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia.
Alumni dari Universitas George Washington merupakan salah satu pendiri dan mantan ketua organisasi anti korupsi Masyarakat Transparansi Indonesia.
Dengan segala prestasi itu, Jokowi tidak ragu memilih Sudirman. "Sektor yang sangat besar dan saya titipkan," katanya.
8. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik
IndonesiaLaksamana (Purn.) Tedjo Edhy Purdijatno
(lahir di Magelang, Jawa Tengah, 20 September 1952; umur 62 tahun[1]) yang menjabat sejak 27 Oktober 2014.
Tedjo juga pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 2008-2009. Setelah Sri Sultan Hamengkubuwono X mengundurkan diri dari organisasi massa (ormas) Nasional Demokrat (Nasdem) sebagai Ketua Dewan Pembina (Wanbin), Tedjo Edhy Purdijatno
ditunjuk untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Selanjutnya ia ditunjuk sebagai Pejabat Sementara Ketua Umum organisasi massa (ormas) Nasional Demokrat (Nasdem) [2][3][4][5]
Pendidikan dan karier
Tedjo menamatkan pendidikan militernya di Akademi
Angkatan Laut (AAL)
angkatan 21 tahun 1975. Selain itu pendidikan militer
lainnya yang pernah diikuti adalah Kursus Perwira Remaja, Dikbang ABRI, Sus
Prostis, Diklapa 2, Seskoal Angkatan 29, Sesko ABRI, dan Lemhanas
KRA 34.[1]
Karier
Dalam karier militernya, Tedjo pernah selama 14 tahun
mengabdi di Satuan Udara.
Kemudian mulai tahun 1982 bertugas di KRI, antara lain, sebagai Palaksa KRI Teluk Penyu (513) Satuan Amfibi Armatim. Kemudian Komandan KRI
Teluk Lampung (540)
Satlinlamil Surabaya, Komandan KRI Teluk Semangka (512) Satfib Armatim, dan Komandan KRI Multatuli (561) Satfib Armatim.[1]
Selanjutnya Tedjo Edhy ditugaskan di Mabes AL sebagai
Paban VI Binkuat Sopsal Kasal Mabesal, Komandan Satfib Armatim, Asrena Mako
Armatim, Kapok Sahli A Kasal Bidang Wilnas, Komandan Guskamla Armabar, Kepala
Staf Koarmatim, Wakil Komandan Seskoal. Lalu Sahli Tingkat III bidang Hubintek
Mabes TNI, Staf Ahli Manajemen Nasional Lemhanas, Panglima Koarmabar, Asisten Perencanaan Kasal, dan
Dirjen Perencanaan Pertahanan Dephan, Komandan Sesko TNI, Serta Kepala Staf
Umum TNI .[1]
Ia dilantik pada tanggal 1 Juli 2008 oleh Presiden
RI, menggantikan Laksamana TNI Sumardjono yang memasuki masa pensiun.
Sebelumnya Tedjo Edhy menjabat sebagai Kepala Staf Umum TNI.
Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno secara resmi
digantikan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut oleh Laksamana Agus Suhartono pada tanggal 13 November 2009.
(lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Desember 1957; umur 56 tahun), adalah yang menjabat dari 27 Oktober 2014 pada Kabinet
Kerja Presiden Joko Widodo. Ia juga merupakan salah seorang politikus Indonesia, dan terpilih menjadi anggota Dewan
Perwakilan Rakyat
(DPR) Republik Indonesia periode 2009–2014 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan wilayah pemilihan Jawa
Tengah I dan sekaligus menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI dan juga menjadi
anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi di DPR
RI.
Tjahjo Kumolo secara mengejutkan dipilih oleh Megawati
Soekarnoputri sebagai
Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2010-2015[1] yang pada periode sebelumnya duduk
sebagai Ketua DPP Bidang Politik PDI-P[2].
Tjahjo Kumolo sebelumnya juga pernah tercatat sebagai
Ketua Umum KNPI dan anggota Partai
Golongan Karya[3][4].
Riwayat pendidikan
- Lembaga Ketahanan Nasional di Jakarta, 1994
- Universitas Diponegoro, Sarjana, Fakultas Hukum, 1985.
- SMA Negeri 1 Semarang, 1976
- SMP Negeri 4 Semarang, 1973
- SD di Semarang, 1970
10. Menteri Luar Negeri Retno
Lestari Priansari
Retno Marsudi kini adalah Duta Besar Indonesia
untuk Belanda. Dia menjadi Menteri Luar Negeri perempuan pertama di Indonesia.
Karir diplomatnya dimulai pada 1986, pernah menjadi Direktur Eropa dan Amerika
dan pada 2003 menjadi Direktur Eropa Barat. Selain di Belanda, Retno juga
pernah menjadi Duta Besar RI di Norwegia dan Islan kabinetnya. Retno Lestari Priansari Marsudi
ditunjuk sebagai menteri luar negeri. Berikut profil singkatnya:
Nama
: Retno Lestari
Priansari Marsudi
Tempat dan Tanggal Lahir: Semarang, Jawa Tengah, 27 November 1962 (51 tahun)
Pendidikan Terakhir : Magister dari Haagsche Hooge School Den Haag
Jabatan Terakhir : Duta Besar RI di Den Haag, Belanda
Tempat dan Tanggal Lahir: Semarang, Jawa Tengah, 27 November 1962 (51 tahun)
Pendidikan Terakhir : Magister dari Haagsche Hooge School Den Haag
Jabatan Terakhir : Duta Besar RI di Den Haag, Belanda
"Yang paling utama itu birokrasi luar negeri.
Itu saya sudah punya tim dan tim saya sudah menyiapkan. Tinggal saya memberikan
ke Presiden Jokowi," kata Retno di Istana Negara, Minggu (26/10/2014).
Retno merupakan Menlu perempuan pertama yang
dimiliki Indonesia. Alumni jurusan Ilmu Hubungan Internasional UGM angkatan
1981 itu merupakan salah satu sosok diplomat senior yang dimiliki Indonesia. Ia
mulai menapaki karier diplomatnya pada tahun 1986.
Pada 1997, Retno menjabat sebagai sekretaris satu
bidang ekonomi di Kedutaan Besar Indonesia di Belanda. Di sana, Retno menjabat
hingga 2001. Selanjutnya, Retno dipercaya menjadi Direktur Eropa dan Amerika.
Pada 2003, ia mendapatkan promosi menjadi Direktur Eropa Barat.
Selang dua tahun kemudian, Retno menjadi Dubes RI
di Norwegia dan Islandia. Selanjutnya, Retno dipercaya menjadi Direktur
Jenderal Amerika dan Eropa.
Bagi Retno, dunia diplomasi sangatlah menarik dan
dinamis. Seorang diplomat harus menjalani mobilitas yang tinggi dan
berinteraksi dengan berbagai golongan masyarakat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf
Kalla (JK) akhirnya mempercayakan posisi Menteri Pertahanan kepada Jenderal TNI
(Purn.) Ryamizard Ryacudu. Berikut ini profil dan biodata Ryamizard Ryacudu
yang baru saja ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia 2014-2019
Kabinet Kerja Jokowi JK.
Ryamizard Ryacudu memulai karir militernya dari Akademi
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) lulus tahun 1974, kemudian
mengikuti pendidikan khusus Suscapa selama satu tahun dari 1985 hingga 1986,
dan pada tahun 1991 lulus dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat
(Seskoad).
Menantu tokoh militer nasional sekaligus mantan Wakil
Presiden Try Sutrisno ini dikenal sebagai sosok berkarakter tegas dan disiplin
yang sudah kenyang pengalaman di kancah kemiliteran. Ryamizard Ryacudu pernah
mengampu jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 2002
hingga 2005.
Sebelumnya, pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan,
pada 21 April 1950 ini menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya (14 Januari 1999
hingga 4 November 1999), Pangdam Jaya/Jayakarta (4 November 1999 hingga 1
Agustus 2000), dan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad
(1 Agustus 2000 hingga 4 Juni 2002).
Sebagai Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu telah
memiliki gambaran mengenai apa yang akan dilakukannya selama menjabat nanti,
“Pertahanan itu kan darat laut udara. Fisik dan non fisik. Itu garis besar
saya. Jadi kan berkaitan semua. Jadi ya saling dukung. Maritim mendukung
pertahanan juga dong. Kalau maritim tidak mendukung pertahanan ya bolong
begitu.”
12. Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly
Nama Lengkap:Yasonna Hamonangan. LaolyTempat,
Tanggal Lahir:
Tapanuli Tengah/Sumatera Utara, 27 Mei 1953
Tapanuli Tengah/Sumatera Utara, 27 Mei 1953
PENDIDIKAN:
Umum:
- SR Katholik Sibolga (1965)
- SMP Negeri I Sibolga (1968)
- SMA Katholik Sibolga (1971)
- Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) (1978)
- Master of Sience Virginia Commonwealth University, AS (1986)
- Doctor (Ph.D) North Carolina State University, AS (1994)
Umum:
- SR Katholik Sibolga (1965)
- SMP Negeri I Sibolga (1968)
- SMA Katholik Sibolga (1971)
- Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) (1978)
- Master of Sience Virginia Commonwealth University, AS (1986)
- Doctor (Ph.D) North Carolina State University, AS (1994)
Khusus
:
- Kursus Guru Kader Nasional PDI Perjuangan
- Internship in Higher Education Administration Roanoke College, Salem, Virginia (1984)
- Kursus Guru Kader Nasional PDI Perjuangan
- Internship in Higher Education Administration Roanoke College, Salem, Virginia (1984)
PERJALANAN
KARIER:
Pekerjaan:
- Ketua Jurusan Hukum Perdata Universitas HKBP Nommensen, Medan (1994 - 1998)
- Dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen, Medan (1998 - 1999)
- Dosen Pascasarjana (Magister Hukum), Medan (2000)
Pekerjaan:
- Ketua Jurusan Hukum Perdata Universitas HKBP Nommensen, Medan (1994 - 1998)
- Dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen, Medan (1998 - 1999)
- Dosen Pascasarjana (Magister Hukum), Medan (2000)
Legislatif:
- DPRD Provinsi dari PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) (1999 - 2004)
Keterlibatan dalam Organisasi :
- Ketua Komisi III dari Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
- DPR dari PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) ( 2004 - 2009 )
- DPRD Provinsi dari PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) (1999 - 2004)
Keterlibatan dalam Organisasi :
- Ketua Komisi III dari Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
- DPR dari PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) ( 2004 - 2009 )
Keterlibatan
dalam Organisasi :
- Anggota Komisi II dari Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
- Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
- DPR dari PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) (2009 - 2014)
- Anggota Komisi II dari Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
- Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
- DPR dari PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) (2009 - 2014)
KEGIATAN
LAIN :
- Narasumber ( Penceramah ) TVRI Medan, Stasiun Radio, Seminar
- Ketua Umum Pengurus Pusat BKS PGI GMKI
- Sie Pendidikan BPC GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), Medan (1974 - 1976)
- Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Fakultas Hukum, USU (1975)
- Wakil Bendahara KNPI Medan (1979 - 1983)
- Sekertaris PL.BKS PGI - GMKI Medan (1996 - 2001)
- Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara (2000 - 2005)
- Kepala BADIKLATDA PDI Perjuangan Sumatera Utara (2002 - 2005)
- Penasihat HAPSU (Himpunan Abang Becak Sumut) (2003)
- Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara (2005 - 2008)
- Narasumber ( Penceramah ) TVRI Medan, Stasiun Radio, Seminar
- Ketua Umum Pengurus Pusat BKS PGI GMKI
- Sie Pendidikan BPC GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), Medan (1974 - 1976)
- Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Fakultas Hukum, USU (1975)
- Wakil Bendahara KNPI Medan (1979 - 1983)
- Sekertaris PL.BKS PGI - GMKI Medan (1996 - 2001)
- Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara (2000 - 2005)
- Kepala BADIKLATDA PDI Perjuangan Sumatera Utara (2002 - 2005)
- Penasihat HAPSU (Himpunan Abang Becak Sumut) (2003)
- Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara (2005 - 2008)
Honor
Society, USA
KELUARGA:
- Eliaye Widya Ketaren (istri)
- Anak: 4 orang
- Eliaye Widya Ketaren (istri)
- Anak: 4 orang
13. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara
Rudiantara menyisihkan nama-nama yg lain yang sempat disebut-sebut bakal
men-jadi Menkominfo, seperti Niken Widiastuti (Dirut RRI), Richardus Eko
Indrajit (Ketua APTIKOM), Gatot S. Dewa Broto (Deputi Bidang Harmonisasi dan
juga Kemitraan Kemenpora, Mantan Humas Kemenkomifo) ataupun Onno W. Purbo (Akademisi
dan juga Praktisi TI).
Nama Lengkap: Rudiantara
Profesi: -
Agama: Islam
Area Lahir: Bogor, Jawa Barat
Tanggal Lahir: Minggu, tiga Bulan mei 1959
Zodiac: Taurus
Warga Negara: Indonesia
RIWAYAT SINGKAT RUDIANTARA
Rudiantara bisa dikatakan sebagai sosok kawakan di industri telekomunikasi.
Laki-laki kelahiran Bogor tiga Bulan mei 1959 ini pernah berkarir di Indosat,
Telkomsel, Excelcomindo (kini XL Axiata) dan juga Telkom. Rudiantara terakhir
masih tercatat selaku salah 1 komisaris Indosat.
Semenjak tahun 1996, Rudiantara dipercaya selaku Chief Operating Officer di PT Telekomindo di tahun
1996. 11 tahun setelahnya dihabiskan oleh Rudiantara di beragam jabatan
eksekutif di Indosat maupun Telkomsel. Baru di tahun 2005 Rudiantara memperoleh
salah satu posisi direktur di PT XL Axiata Tbk yang dulu masih bernama PT
Excelcomindo Pratama Tbk.
Keberhasilan tersebut yang bisa jadi memacu Rudiantara untuk mengadu nasib selaku Wakil Dirut PLN di tahun 2006. Selama dua
tahun di perusahaan listrik plat merah tersebut, Rudiantara mempunyai andil
yang sagat besar dalam pengumpulan dana (duit) untuk pembangunan pembangkit
listrik sepuluh ribu megawatt meskipun akhirnya dia mengundurkan diri di tahun
2009.
Rudiantara sempat menikmati dunia
perkeretaapian dengan memegang jabatan rangkap selaku CEO Bukitasam Transpacific
Railways dan juga CEO Transpacific Railways Infrastructure (TRI).
Selaku Menteri Kominfodi era kabinet Jokowi Jk, Rudiantara menghadapi tugas berat membereskan
permasalahan TI di Indonesia hingga 5 tahun menuju depan. Tantangan yang hendak
dihadapi antara yg lain peningkatan infrastruktur dan juga kecepatan internet
dan juga tata kelola frekuensi di Indonesia.
lahir di Bandung, 29 Mei 1968; umur 46
tahun pada Kabinet
Kerja (2014–2019). Sebagai politikus, ia
pernah menjabat sebagai anggota DPR pada
periode 2004–2009 dari Partai Golongan Karya dan periode 2009–2014 dari Partai Hati Nurani Rakyat [3].
Dr. Sofyan A. Djalil, SH, MA, MALD (lahir di Aceh Timur, Aceh, Indonesia, 23 September 1953; umur 61 tahun) adalah Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu.[1] Sebelumnya dari Oktober 2004 hingga Mei 2007 ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam kabinet yang sama. Pada 26 Oktober 2014, ia dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia di Kabinet Kerja Periode 2014-2019 oleh Presiden Jokowi[2].
Sofyan berasal dari keluarga sederhana
di Peureulak, Aceh Timur. Karena dia sadar kemampuan ayahnya
yang tukang cukur dan ibunya yang guru ngaji, Sofyan saat kecil mencari uang
dengan menjual telur itik di daerahnya. Sejak dewasa, dia pindah ke Jakarta,
dan sempat menjadi penjaga mesjid di Menteng Raya 58 dan kondektur metromini.
Pada saat itu juga ia terlibat dalam aktivitas kegiatan kemasyarakatan sebagai
aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII). Seiring perjalanan waktu,
dengan kegigihan yang dimiliki Sofyan, akhirnya dia bisa kuliah di Universitas
Indonesia, dan suatu ketika berkenalan dengan Ratna Megawangi dari IPB Bogor, sampai mereka
menjalani kehidupan keluarga dan kuliah di Amerika.
Pendidikan
- Sarjana Hukum (SH), Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, bidang studi Hukum Bisnis, tahun 1984
- Master of Arts (M.A.), The Graduate School of Arts and Sciences, Tufts University, Medford, Massachusetts, Amerika Serikat, bidang studi Public Policy, tahun 1989
- Master of Arts in Law and Diplomacy (M.A.L.D.), The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, bidang studi International Economic Relation, tahun 1991
- Doctor of Philosophy (Ph.D), The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, bidang studi International Financial and Capital Market Law and Policy, tahun 1993
Pengalaman kerja
- Menteri Negara BUMN Republik Indonesia
- Managing Partner, Sofyan Djalil & Partners
- Komisaris Utama, PT Multi Adiprakarsa Manunggal (Kartuku)
- Komisaris Independen, PT Kimia Farma, Tbk (Mei 2003-sekarang)
- Pengurus, Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia, LKDI (2003-sekarang)
- Anggota, Badan Arbitrasi Pasar Modal Indonesia, BAPMI (2003-sekarang)
- Anggota Tim Ahli, Komite Nasional Good Corporate Governance (2001-sekarang)
- Anggota Tim Pakar, Departemen Kehakiman dan HAM RI (2001-sekarang)
- Konsultan Good Corporate Governance untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Elnusa, PT Jamsostek, PT Waskita Karya, PT Surveyor Indonesia, PT Pupuk Kujang, PT Wijaya Karya, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT Pelabuhan Indonesia III, Perum Pegadaian, PT Indonesia Power, PT Pupuk Sriwijaya, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (2001-2004)
- Konsultan Corporate Communication, untuk PT Caltex Pacific Indonesia, PT PLN Kantor Pusat (200-2004)
- Direktur Eksekutif, Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (2001-2003)
- Komisaris Utama, PT Pupuk Iskandar Muda (1999-Juli 2004)
- Komisaris, PT Perusahaan Listrik Negara (1999-Mei 2002)
- Komisaris, PT Pelabuhan Indonesia III (1998-Mei 2001)
- Anggota, Komite Nasional Kebijakan Good Corporate Governance (1999-2000)
- Staf Ahli Menteri Negara Pendayagunaan BUMN bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM/Asisten Kepala Badan Pembina BUMN Bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM (Juni 1998-Februari 2000)
- Kepala Divisi Riset dan Pengembangan, PT Bursa Efek Jakarta (Maret 1998-Juni 19988)
- Konsultan, pada Asosiasi Modal Ventura Indonesia (AMVI); Brunei Investment Agency (BIA); Tabungan Wajib Perumahan TNI-AD (TWP-AD), dan lain-lain (1997)
- Konsultan/Narasumber persiapan go public pada berbagai perusahaan PT Garuda Indonesia, PT Telkom, Pasaraya, Pupuk Kaltim, Bank Tata, SZS Consulting, Bank Jaya, dan lain-lain (1997)
- Peneliti/Konsultan, Centre for Policy and Implementation Studies (CPIS)-Departemen Keuangan, menangani berbagai proyek antara lain Kupedes/Simpedes untuk BRI, Program Restrukturisasi BUMN, Perdagangan Internasional dan Kerjasama Regional, dan lain-lain (1997)
- Tim mediasi perundingan pemerintah RI dan GAM di Helsinki, Finlandia, (2004-2005)
(lahir di Aceh Timur, Aceh, Indonesia, 23 September 1953; umur 61 tahun) adalah pada Kabinet
Indonesia Bersatu.[1] Sebelumnya dari Oktober 2004 hingga Mei 2007 ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam kabinet yang sama. Pada 26 Oktober 2014, ia dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian
Indonesia di Kabinet
Kerja Periode
2014-2019 oleh Presiden Jokowi[2].Biografi
singkat
Pendidikan
- Sarjana Hukum (SH), Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, bidang studi Hukum Bisnis, tahun 1984
- Master of Arts (M.A.), The Graduate School of Arts and Sciences, Tufts University, Medford, Massachusetts, Amerika Serikat, bidang studi Public Policy, tahun 1989
- Master of Arts in Law and Diplomacy (M.A.L.D.), The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, bidang studi International Economic Relation, tahun 1991
- Doctor of Philosophy (Ph.D), The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, bidang studi International Financial and Capital Market Law and Policy, tahun 1993
Sertifikasi
- Wakil Penjamin Emisi Efek, Panitia Standar Profesi Pasar Modal, tahun 1996
- Wakil Manajer Investasi, Panitia Standar Profesi Pasar Modal, tahun 1997
Pengalaman kerja
- Menteri Negara BUMN Republik Indonesia
- Managing Partner, Sofyan Djalil & Partners
- Komisaris Utama, PT Multi Adiprakarsa Manunggal (Kartuku)
- Komisaris Independen, PT Kimia Farma, Tbk (Mei 2003-sekarang)
- Pengurus, Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia, LKDI (2003-sekarang)
- Anggota, Badan Arbitrasi Pasar Modal Indonesia, BAPMI (2003-sekarang)
- Anggota Tim Ahli, Komite Nasional Good Corporate Governance (2001-sekarang)
- Anggota Tim Pakar, Departemen Kehakiman dan HAM RI (2001-sekarang)
- Konsultan Good Corporate Governance untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Elnusa, PT Jamsostek, PT Waskita Karya, PT Surveyor Indonesia, PT Pupuk Kujang, PT Wijaya Karya, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT Pelabuhan Indonesia III, Perum Pegadaian, PT Indonesia Power, PT Pupuk Sriwijaya, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (2001-2004)
- Konsultan Corporate Communication, untuk PT Caltex Pacific Indonesia, PT PLN Kantor Pusat (200-2004)
- Direktur Eksekutif, Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (2001-2003)
- Komisaris Utama, PT Pupuk Iskandar Muda (1999-Juli 2004)
- Komisaris, PT Perusahaan Listrik Negara (1999-Mei 2002)
- Komisaris, PT Pelabuhan Indonesia III (1998-Mei 2001)
- Anggota, Komite Nasional Kebijakan Good Corporate Governance (1999-2000)
- Staf Ahli Menteri Negara Pendayagunaan BUMN bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM/Asisten Kepala Badan Pembina BUMN Bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM (Juni 1998-Februari 2000)
- Kepala Divisi Riset dan Pengembangan, PT Bursa Efek Jakarta (Maret 1998-Juni 19988)
- Konsultan, pada Asosiasi Modal Ventura Indonesia (AMVI); Brunei Investment Agency (BIA); Tabungan Wajib Perumahan TNI-AD (TWP-AD), dan lain-lain (1997)
- Konsultan/Narasumber persiapan go public pada berbagai perusahaan PT Garuda Indonesia, PT Telkom, Pasaraya, Pupuk Kaltim, Bank Tata, SZS Consulting, Bank Jaya, dan lain-lain (1997)
- Peneliti/Konsultan, Centre for Policy and Implementation Studies (CPIS)-Departemen Keuangan, menangani berbagai proyek antara lain Kupedes/Simpedes untuk BRI, Program Restrukturisasi BUMN, Perdagangan Internasional dan Kerjasama Regional, dan lain-lain (1997)
- Tim mediasi perundingan pemerintah RI dan GAM di Helsinki, Finlandia, (2004-2005)
- Dosen, pada Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (2001-sekarang)
- Dosen, pada Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum UI (2000-sekarang)
- Dosen, pada Fakultas Ekonomi dan Program Magister Manajemen Universitas Indonesia (FE-UI dan MM-UI) (1993-sekarang)
- Dosen, pada Diklat Manajemen LPPM, Jakarta (1997)
- Dosen, pada Diklat Pengembangan Kepemimpinan Profesional (DPKP) BUMN-Departemen Keuangan (1997)
- Dosen, pada Program Magister Manajemen Universitas Sahid dan LPPM (1994-1995)
- Dosen, pada Lembaga Manajemen Keuangan dan Akuntansi (LMKA), Yayasan Pengembangan Insan Pasar Modal (Yuppies), LM-Gika, Equitas Institute (1994-1995)
- Dewan Kehormatan Pusat Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) 2008-2011.
16.Menteri,Keuangan (Menkeu)Bambang Brodjonegoro
Pria kelahiran Jakarta, 3
Oktober 1966 tersebut bernama lengkap Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.
Selain menguasai bidang ekonomi, Bambang juga sempat mempelajari tata wilayah
dan perkotaan.
Dia telah menempuh pendidikan
sarjana di bidang Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional pada Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia (1985 sampai 1990). Bambang kemudian melanjutkan
pendidikan di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, dan
meraih gelar Master pada tahun 1995. Bambang juga disebut telah mendapatkan
gelar Ph.D dari universitas yang sama pada Agustus 1997.
Bambang juga pernah menjadi
dosen tamu pada The Department of Urban and Regional Planning, University of
Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat (November 2002). Di tanah air,
dia pernah menjabat sebagai Dekan FE UI (2005 sampai 2009). Hingga saat ini,
Bambang masih menjabat sebagai Guru Besar Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Tidak sulit menerka buah pikiran
Bambang mengenai ekonomi Indonesia. Selain menjabat posisi karier dalam
Kementerian Keuangan, Bambang juga seorang pengajar yang kerap membagi
pikirannya.
Dalam keynote speech-nya akhir
September lalu, Bambang sempat mengungkapkan bahwa pemerintahan baru di bawah
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Joko
Widodo dan Jusuf Kalla, punya pekerjaan rumah penting. Pekerjaan tersebut
adalah memelihara inflasi dan mengurangi defisit neraca berjalan. Tentu saja,
berdasarkan ujarannya ini, publik bisa mengira-ngira sepak terjangnya nanti.
"Kita harus membuat inflasi
kita jadi 2 atau 3 persen. Karena, inflasi sangat penting untuk membuat
pertumbuhan kita relatif stabil," ujar Bambang di Jakarta, Selasa
(23/9/2014).
Kala itu, Bambang juga mengungkapkan pentingnya
meningkatkan ekspor dan menekan impor. "Defisit neraca berjalan harus
dikurangi. Tapi tentu ini lebih mudah diucapkan ketimbang dijalankan. Indonesia
harus meningkatkan ekspor dan menekan impor. Kedua, defisit anggaran. Kita
beruntung punya hukum yang membatasi sampai tiga persen. Tapi, kalu mendekati
itu, sudah butuh banyak financing," pungkasnya.
17. Menteri BUMN,
Mariani Soemarno
Rini Mariani Soemarno Bisnis.com, JAKARTA--Presiden dan Wakil Presiden Joko
Widodo-M. Jusuf Kalla menunjuk Rini Mariani Soemarno sebagai Menteri Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2014-2019.
Presiden Joko Widodo mengumumkan
susunan "Kabinet Kerja" di halaman Istana Kepresidenan,
Minggu (26/10/2014), pukul 17:15 WIB. Seluruh calon menteri hadir mengenakan
seragam putih.
"Beliau adalah dari kalangan
professional, kaya pengalaman sebagai CEO di perusahaan besar, pekerja keras.
Dia ketua tim transisi, pernah menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan.
Saya menilai dia sebagai pekerja yang cepat, eh bukan, tercepat, dia
lincah," ujar Presiden Jokowi.
Rini menggantikan Menteri BUMN Kabinet
Indonesia Bersatu (KIB) II Dahlan Iskan yang menjabat sejak 19 Oktober 2011
menggantikan menteri sebelumnya Mustafa Abubakar.
Berdasarkan catatan Bisnis, Rini Soemarno cukup lama masuk ke
dalam birokrasi pemerintahan di Indonesia. Rini ditunjuk Presiden Joko Widodo
sebagai Kepala Staf Kantor Transisi.
Bekas Menteri Perindusterian dan
Perdagangan pada kabinet Gotong Royong 2001-2004 ini memang dikenal dekat
dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Wanita kelahiran Maryland Amerika Serikat,
9 Juni 1958 ini pertama kali memasuki birokrasi pemerintahan saat menjabat
sebagai Wakil Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Jakarta pada
1998.
Dia mengenyam pendidikan di Fakultas
Ekonomi Wellesly College Massachusetts AS pada 1981. Dia menjabat sebagai
Menperindag menggantikan Luhut Binsar Panjaitan dan kemudian diteruskan oleh
Mari Elka Pangestu.
Rini menjadi Menperidag ke-29 dengan
masa jabatan 10 Agustus 2001 hingga 22 Oktober 2004. Mantan istri Soewandi ini
memiliki 3 orang anak. Sebelum bercerai, Rini dikenal dengan nama Rini M.
Soewandi.
Perjalanan karir profesional Rini
memang cukup panjang. Rini terakhir kali memegang jabatan sebagai Presiden
Direktur PT Kanzen Motor Indonesia.
Pada awal karirnya, Rini menjabat
Pengurus Pinjaman Bank Dunia untuk Negara-negara Asia Afrika, Departemen
Keuangan Amerika Serikat, AS (1979-1980).
Dia kemudian berkarir sebagai Trainee
Departemen Keuangan AS, Office of Multilateral Development Bank, AS
(1981-1982). Namun, Rini kemudian kembali ke Indonesia dengan menjadi Trainee
Citibank N.A, Jakarta (1982).
Karier Rini gemilang di Citibank. Dia
kemudian diapuk menjadi Asisten Manager Citibank N.A, Jakarta (1982-1983), lalu
Manager Citibank N.A, Jakarta (1984-1988), Asisten Vice President Citibank N.A,
Jakarta (1986-1988), hingga menjadi Vice President Citibank N.A, Jakarta
(1988-1989).
Pindah dari Citibank, Rini menjadi GM
Finance Division PT Astra International, Jakarta (1989). Setahun kemudian, Rini
langsung ditunjuk menjadi Direktur Keuangan PT Astra International, Jakarta
(1990).
Di Group Astra, Rini menduduki pucuk
pimpinan dengan menjabat sebagai Direktur Utama PT Astra International Tbk.,
Jakarta (1998-2000).
Disela-sela itu, Rini sempat menjabat
sebagai Komisaris Bank Universal, Wakil Presiden Komisaris PT United Tractors,
Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, dan Komisaris PT Astra Agri Lestari.
Lepas dari Group Astra, Rini kemudian
menjabat sebagai Komisaris PT Agrakom - Bidang Bisnis Internet, Jakarta (2000).
Kemudian Presiden Direktur PT Semesta Citra Motorindo (2000-2001), dan Presiden
Direktur PT Kanzen Motor Indonesia (2005).
Selain itu, Rini juga memiliki
kegiatan di luar perusahaan dengan menjadi Ketua Yayasan Dharma Bhakti Astra
(YDBA), dan Penasihat Ahli Keuangan Koperasi Pegawai Negeri, khususnya pada
Bank Kesejahteraan Ekonomi.
Kendati demikian, rekam jejak Rini
sempat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyelidikan
Surat Keterangan Lunas (SKL) dalam Bantuan Likuiditas Bank Bank Indonesia
(BLBI) pada Juni 2013.
Joko Widodo pernah menyatakan
keyakinan atas kredibilitas Rini Soemarno meski pernah diperiksa KPK.
"Jangan bilang diduga-duga. tidak boleh menduga seperti itu. Kalau sudah
ditangkap, itu baru bisa," ujar Jokowi pada Agustus lalu.
18.Menteri
Koperasi dan UKM) AAGN Puspayoga,
lulusan S1 dan juga dosen di
Universitas Ngurah Rai, Denpasar tahun 1991 itu masuk dalam bursa bakal calon
menteri.
Sebelum dipastikan jadi menteri,
Puspayoga secara terang-terangan menyebutkan tak memiliki niat jadi menteri apa
pun.
"Profesionalitas yang harus
dimajukan, bukan soal kedekatan. Saya tak berniat jadi menteri. Biarlah
posisi-posisi itu diambil oleh orang yang memang menguasai bidang
masing-masing," ujarnya.
Soal kedekatan dengan petinggi PDIP
yang jadi partai pengusung Jokowi, Puspayoga tak menampiknya. Ia menyebut telah
menjadi kader dan pengurus partai di Bali sejak remaja.
Ayahnya, Cok Sayoga adalah Ketua DPD
PDI Bali diperiode 1980-an. Ada dua mobil yang menjadi tanggung jawab
perawatan buat Puspayoga. Tapi ia membantah, jika akomodasi Megawati pun
menjadi tanggungannya saat berkunjung ke pulau Dewata. Wajar jika kedekatan
antara Mega dan Puspayoga terjalin erat. Ia pernah dikeroyok sejumlah pria usai
menjalankan tugas yang diberikan sang ayah.Kala itu, medio Juli 1982, Puspayoga
masih duduk di bangku kelas III SMP. Sang ayah memintanya menjadi salah-satu
saksi partai pada pemilihan umum.
Lokasinya di asrama Brimob Polda Bali
yang bersebelahan dengan GOR Ngurah Rai. Tugas itu ia jalankan tanpa tahu
risiko yang ada. Belakangan baru ia sadar banyak yang enggan jadi saksi PDI di
lokasi tersebut karena ancaman fisik yang mereka terima.Proses pencoblosan
berjalan lancar. Tapi, terjadi kejutan pada hasil rekapitulasi pemilihan
lantaran PDIP bisa mendapat 17 suara di TPS yang menjadi basis partai pendukung
pemerintah itu.
Berikut profil Drs. Anak Agung Gede
Ngurah Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM Kabinet Kerja 2014-2019:
Tempat dan Tanggal Lahir: Denpasar,
Bali, 7 Juli 1965
Pendidikan: S1 di Universitas Ngurah Rai
Karier
Dosen Universitas Ngurah Rai, Denpasar
Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013
Wali Kota Denpasar periode 2000-2005
dan 2005-2008
Kegiatan Lain:
- Anggota Tim Sukses KLB PDI
Perjuangan, Surabaya
- Pengurus Sekehe Teruna Teruni
- Pengurus Senat Mahasiswa Universitas
Ngurah Rai
- Dewan Pertimbangan DPC PDI
Perjuangan Kota Denpasar
- Ketua DPC PDI Perjuangan Bali Kota
Denpasar
- Wakil Ketua DPC PDI Kota Denpasar
- Pengurus Desa PDI ( 1982 )
- Peserta Kongres V PDI Perjuangan
Kota Denpasar ( 1999 )
- Peserta Kongres PDI Perjuangan di
Semarang ( 2001 )
Keluarga:
- IGA Bintang Darmawati, SE (istri)
- AA Ngurah Abiyoga (anak)
(DM/detik/merdeka)
Ia putra Pulau Rote, sebuah pulau
terluar di selatan Indonesia yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tahun 1980-an, ia pindah ke Pulau
Jawa. Antara 1986-1988, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah, ia
berjualan atibut sekolah. Karena sibuk berdagang, Saleh tergolong telat lulus
kuliah S1 pada usia 33 tahun. Tapi, usia tak menghalanginya untuk terus
melanjutkan studi hingga jenjang S2.
Sejak 1989, Saleh telah serius
berbisnis, melalui PT Shelbi Pratama. Sekarang ini, ia menjabat Direktur Utama
PT Sapta Kencana Buana dan PT Varia Prima Bina Jasa. Berbagai jabatan komisaris
sempat pula disandangnya. Tahun 2008, ia masuk Partai Hanura dan terpilih
menjadi wakil rakyat periode 2009-2014. Akhirnya pria kelahiran 16 September
1963 itu menjadi seorang pembantu di kediaman keluarga Henuhili, dan
beruntungnya Saleh diterima dengan baik karena kelakuan baik Saleh.
dari komisaris hingga direktur
diduduki oleh Saleh di perusahaan perusahaan besar seperti PT Ades Alfindo
Putra Setia, Tbk Jakarta, produsen air minum mineral merek Ades.Walaupun sudah
sukses dalam karier, Saleh masih tetap mengutamakan pendidikan. Saleh
melanjutkan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Khrisnadwipayana dan lulus pada
tahun 1996.
Pada saat kuliah, Saleh memutuskan
menikah dengan Andresca SE tahun 1994. Tidak puas hanya dengan S1, Saleh
melanjutkan studi Magister Administrasi Publik di Universitas Khrisnadwipayana
selesai pada tahun 2007.
Pendidikan lembaga nonformal pun
dijalani Saleh, di antaranya English Course in University of Oregon, Eugene,
Oregon-USA (1992),Kursus Reguler Angkatan (KRA) XXXIX Lemhannas (2006) juga
belajar public speaking serta mengikuti pendidikan kepribadian di John Robert
Power.Berawal dari Partai Amanat Nasional (PAN) dalam karier politiknya hingga
berpindah ke Partai Hari Nurani Rakyat (Hanura) sebagai wakil sekretaris Dewan
Pimpinan Pusat (DPP).
Periode 2009-2014, Saleh duduk di
Komisi V DPR, komisi yang membidangi masalah transportasi dan infrastruktur.
Nama Lengkap: Saleh Husin
Tempat Lahir: Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur
Tanggal Lahir: Senin, 16 September 1963
Orangtua: H. Husin L dan Hj Ma Aket
Tempat Lahir: Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur
Tanggal Lahir: Senin, 16 September 1963
Orangtua: H. Husin L dan Hj Ma Aket
PENDIDIKAN
- SD Negeri-1 Baa, Rote (1975)
- SMP Negeri-1 Baa, Rote (1979)
- SMA Palapa, Kupang (1982)
- Fakultas Ekonomi, Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Jakarta (1996)
- Magister Administrasi Publik, Unkris Jakarta (2007)
- SMP Negeri-1 Baa, Rote (1979)
- SMA Palapa, Kupang (1982)
- Fakultas Ekonomi, Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Jakarta (1996)
- Magister Administrasi Publik, Unkris Jakarta (2007)
.20.Menteri
Perdagangan Rahmat Gobel Muhammad Lutfi (44 tahun) adalah seorang
pengusaha dan pejabat negara yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kemudian ditugaskan menjadi Duta Besar
Indonesia untuk Jepang.
Pada tahun 2008, Muhammad Lutfi diakui sebagai seorang pemimpin muda yang berpengaruh oleh the World Economic Forum’s Young Global Leaders. Ia juga termasuk salah seorang pendiri Masyarakat Ekonomi Syariah.
Menteri Perdagangan baru ini lahir di Jakarta pada 16 Agustus 1969 dari pasangan Firdaus Wadjdi dan Suhartini yang berasal dari Minangkabau. Selesai mengenyam pendidikan di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, Lutfi mengembangkan usaha bersama Erick Thohir, Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardy. Mereka mendirikan Mahaka Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, keuangan, dan media. Di perusahaan tersebut Lutfi menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO.
Pada usia 29 tahun, dia menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Yang Lebih Baik (HIPMI JAYA) periode 1998-2001, lalu menjadi Ketua Nasional HIPMI pada periode 2001-2004. Pada tahun 2005, ia diangkat oleh Susilo Bambang Yudhoyono untuk menduduki posisi pejabat setingkat menteri, yakni Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia. Dia menjadi orang termuda yang pernah menjabat posisi tersebut.
Pada bulan Agustus 2010, Muhammad Lutfi ditunjuk oleh Presiden Republik Indonesia sebagai Duta Besar untuk Jepang dan Federasi Mikronesia. Lagi-lagi ia menjadi orang termuda yang pernah bertugas di kedutaan besar Indonesia, dan juga sebagai salah satu duta termuda yang mewakili Indonesia secara internasional.
Terakhir, seperti baru saja diumumkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, Rabu (21/2), ia ditunjuk Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan yang mengundurkan diri karena ingin lebih berkosentrasi mengikuti konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat. (MSR)
Pada tahun 2008, Muhammad Lutfi diakui sebagai seorang pemimpin muda yang berpengaruh oleh the World Economic Forum’s Young Global Leaders. Ia juga termasuk salah seorang pendiri Masyarakat Ekonomi Syariah.
Menteri Perdagangan baru ini lahir di Jakarta pada 16 Agustus 1969 dari pasangan Firdaus Wadjdi dan Suhartini yang berasal dari Minangkabau. Selesai mengenyam pendidikan di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, Lutfi mengembangkan usaha bersama Erick Thohir, Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardy. Mereka mendirikan Mahaka Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, keuangan, dan media. Di perusahaan tersebut Lutfi menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO.
Pada usia 29 tahun, dia menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Yang Lebih Baik (HIPMI JAYA) periode 1998-2001, lalu menjadi Ketua Nasional HIPMI pada periode 2001-2004. Pada tahun 2005, ia diangkat oleh Susilo Bambang Yudhoyono untuk menduduki posisi pejabat setingkat menteri, yakni Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia. Dia menjadi orang termuda yang pernah menjabat posisi tersebut.
Pada bulan Agustus 2010, Muhammad Lutfi ditunjuk oleh Presiden Republik Indonesia sebagai Duta Besar untuk Jepang dan Federasi Mikronesia. Lagi-lagi ia menjadi orang termuda yang pernah bertugas di kedutaan besar Indonesia, dan juga sebagai salah satu duta termuda yang mewakili Indonesia secara internasional.
Terakhir, seperti baru saja diumumkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, Rabu (21/2), ia ditunjuk Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan yang mengundurkan diri karena ingin lebih berkosentrasi mengikuti konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat. (MSR)
21.Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
Nama: DR. IR. H. Andi Amran Sulaiman, MP
Tempat, Tanggal Lahir
Bone, 27 April 1968
Bone, 27 April 1968
Jabatan terakhir
CEO PT Tiran Group
CEO PT Tiran Group
Pendidikan:
SD Impres 10 Mappesangka, Bone
SMP Negeri Ponre, Bone
SMA Negeri Lappariaja, Bone
Fakultas Pertanian Unhas 1988-1993 (Penerima Hak Paten/Penemu)
Pasca Sarjana Pertanian Unhas 2002-2003 (Cum laude)
Program Doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012 (Cumlaude)
SMP Negeri Ponre, Bone
SMA Negeri Lappariaja, Bone
Fakultas Pertanian Unhas 1988-1993 (Penerima Hak Paten/Penemu)
Pasca Sarjana Pertanian Unhas 2002-2003 (Cum laude)
Program Doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012 (Cumlaude)
Surat Penghargaan:
- Hak Paten Alat Empos Tikus
“Alpostran” dari Menteri Kehakiman RI, 1995
- Surat Izin Khusus Pestisida Tiran 58PS dari Menteri Pertanian RI, 1997
- Surat Izin Tetap Pestisida Tiran 58PS dari Menteri Pertanian RI, 1998
- Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI, 2007
- Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali.
- Surat Izin Tetap Pestisida, Ammikus 65PS dari Menteri Pertanian RI, 2011
- Surat Izin Tetap Pestisida Ranmikus 59PS dari Menteri Pertanian RI, 2012
- Surat Izin Tetap Pestisida Timikus 64PS dari RI, 2012
- Hak Paten Alpostran (Alat Empos Tikus modifikasi) dari Menteri KehakimaN 2014
- Surat Izin Khusus Pestisida Tiran 58PS dari Menteri Pertanian RI, 1997
- Surat Izin Tetap Pestisida Tiran 58PS dari Menteri Pertanian RI, 1998
- Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI, 2007
- Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali.
- Surat Izin Tetap Pestisida, Ammikus 65PS dari Menteri Pertanian RI, 2011
- Surat Izin Tetap Pestisida Ranmikus 59PS dari Menteri Pertanian RI, 2012
- Surat Izin Tetap Pestisida Timikus 64PS dari RI, 2012
- Hak Paten Alpostran (Alat Empos Tikus modifikasi) dari Menteri KehakimaN 2014
Keluarga:
Istri: IR. Hj. Martati
Anak:
Andi Amar Ma’ruf,
Andi Athira,
Andi Muh. Anugrah,
Andi Humairah
Anak:
Andi Amar Ma’ruf,
Andi Athira,
Andi Muh. Anugrah,
Andi Humairah
22. Menteri ketenagakerjaan Hanif Dhakiri
Kabinet
Kerja Joko Widodo-Jusuf kalla. Ia mengabdi untuk partai tersebut sejak tahun
1998.
M. Hanif
Dhakiri merupakan aktivis yang kental dan matang dalam tradisi organisasi
Nahdlatul Ulama (NU). Ia pernah mendirikan dan aktif di Jaringan Studi
Transformasi dan Solidaritas Mahasiswa Salatiga dan Solidaritas Mahasiswa
Salatiga (SMS). Ia juga aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII). Ia pernah menjadi Ketua Komisariat IAIN Salatiga (1991-1992), Ketua PC
PMII Salatiga (1994-1995), Anggota Pleno Koordinator Cabang PMII Jawa Tengah
(1995-1996) dan Ketua Lembaga Studi dan Advokasi Buruh (LSAB) Pengurus Besar
(PB) PMII (1997-2000).
Dia
dipercaya menjadi Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda Partai
Kebangkitan Bangsa (DKN Garda Bangsa) Periode 2011-2013. Ia bergabung ke PKB
sejak awal pendiriannya, tahun 1998. Ia salah satu perumus dasar-dasar
kepartaian PKB, termasuk menulis AD/ART PKB, naskah deklarasi, platform politik
PKB yang dinamainya Garis-garis Besar Perjuangan Partai (GBPP). Ia juga turut
mendesain logo PKB yang diilhami warna PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia),
dan gambar dasar khas NU, yakni bola dunia dan bintang sembilan.
M. Hanif
Dhakiri merupakan salah satu Tim Asistensi PKB dibawah kepemimpinan H. Matori
Abdul Djalil, mantan Ketua Umum PKB dan politisi terkemuka NU saat itu, yang
diberi kepercayaan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), saat itu
untuk menakhodai kapal besar PKB untuk pertama kalinya.
M. Hanif
Dhakiri pernah studi pendidikan S-2 di Universitas Indonesia, ia juga
telah menyelesaikan S-2 Universitas Nasional Jurusan Ilmu Politik. Persoalan
ketenagakerjaan bukan hal asing bagi dirinya. Ia sempat berperan sebagai staf
bagi Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Erman Soeparno, pada pertengahan
2006. Ia percaya pendidikan adalah salah satu kunci meningkatkan kapasitas
tenaga kerja Indonesia. “Kelas buruh
kita harus menjadi skilled labour.
Para pekerja kita harus menguasai alih teknologi. Ini modal membangun
keunggulan produksi nasional,” ujarnya menjadi spirit membangun
kementrian Ketenagakerjaan.
Ia juga
sempat menelurkan album musik berjudul "The
Drizzle: Traces of a Broken Heart" yang ditujukan untuk merayakan
pesta demokrasi Pemilu 2014. Album berisi 11 lagu ini dimaksudkan untuk
mengajak kalangan muda agar tidak golput. "Musik ini diharapkan bisa
mengajak pemilih pemula tidak lagi anti partai, dan tidak selalu menganggap
Parpol (partai politik) itu kotor. Politik itu indah, fun dan menarik, jika
politik itu kotor musik bisa membasuhnya biar bersih," ujarnya.
Riwayat
Organisasi:
1.
Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
2. Sekretaris
Jenderal DPP PKB periode 2014
3. Ketua
Umum Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda PKB (DKN Garda Bangsa) Periode
2011-2013
4. Anggota
DPR RI periode 2009-2014 dari PKB
5. Anggota
Komisi X DPR RI yang mengurusi masalah Pendidikan, Olahraga, Pariwisata,
Kesenian dan Kebudayaan.
23.Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Basuki Hadimuljono
Di Kementerian Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono terakhir menjabat sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang sejak 2013. Pria kelahiran Surakarta, 5 November 1954, ini lulus dari Universitas Gadjah Mada, almamater yang sama dengan Presiden Joko Widodo.
Basuki kemudian meraih gelar pascasarjana dari Colorado State University jurusan Teknik Sipil. Karirnya memang sudah dirintis di Kementerian PU. Dia pernah menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dari tahun 2005 hingga 2007.
Lalu Basuki menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dari tahun 2007-2013. Akhirnya dia menjabat sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum.
Basuki juga pernah jadi pemimpin pertama di Network of Asian River Basin River Organization.
Namanya makin ramai disebut-sebut saat memimpin Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Panas PT Lapindo Brantas. Dia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Indonesian National Committee on Large Dams (INACO) dan berhasil membuat Indonesia jadi menjadi tuan rumah percobaan dari International Commision on Large Dams atau ICOLD 2014.
Rapat Umum Pemegang Saham tahunan PT Wijaya Karya yang dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2012 mengangkat Basuki sebagai Komisaris Utama perusahaan tersebut.
Dr. Ir. Siti
Nurbaya Bakar, M.Sc.
(lahir di Jakarta, Indonesia, 28 Juli 1956; umur 58 tahun) adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Kabinet Kerja 2014 - 2019[1].
Riwayat Pendidikan
- SD Muhamaddiyah III, Matraman, Jakarta. Lulus 1968
- SMP Negeri 50 Slamet Riyadi, Jakarta. Lulus 1971
- SMA Negeri 8 Bukit Duri, Jakarta. Lulus 1974
- Institut Pertanian Bogor, 1975-1979
- International Institute for Aerospace Survey and Earth Science (ITC), Enschede, Belanda, lulus 1988
- S-3 IPB dengan Siegen University, Jerman. Lulus 1998.
Karier
Karier birokrasi
Dalam dunia birokrasi, Siti Nurbaya
pernah menduduki berbagai jabatan. Ia memulai kariernya pada tahun 1981 di
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung. Di sana ia pernah menjabat sebagai
Kasubid Analisis Stastistik, Kasi Penelitian Fisik, Kasi Pengairan, Kasi Tata
Ruang, Kabid Penelitian, Kabid Prasarana Fisik dan Wakil Ketua Bappeda.
Setelah itu berturut-turut ia pernah
menjadi Kabiro Perencanaan di Departemen
Dalam Negeri,
Pengajar di Kopertis, Pelaksana Manajemen di STPDN, Sekretaris Jenderal Depdagri, Dewan Komisiaris Pusri, dan Ketua Komite Investasi dan Manajemen Resiko Pusri.
Karier Politik
Di bidang politik, Siti Nurbaya pernah
menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPD-RI dari tahun 2006 hingga 2013. Setelah itu ia menjabat sebagai ketua
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem.
Dalam masa ini juga Siti Nurbaya
mendapatkan penghargaan Laporan Akutansi Standar Tertinggi dari Menteri
Keuangan dari 2008 hingga 2011. dan Penghargaan WTP Laporan Keuangan dari BPK-RI sejak penilaian awal sebagai Sekjen DPD.
Pendidikan
- SD Slipi Jakarta Lulus tahun 1973
- SMP Al-Azhar Jakarta, 1976
- SMA Negeri XI Jakarta, 1980
- FISIP UNPAD Bandung, 1988
Setelah
menamatkan pendidikan dasar dan menengah, Ferry melanjutkan studi di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung, lulus tahun
1988. Di masa itu, ia aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan. Antara lain
lewat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), ia pernah
menjabat Ketua Umum Badko, Jawa Barat (1988-1990) kemudian menduduki jabatan
Ketua Umum PB HMI periode 1990-1992].
Karier politik
Tahun
1992, Ferry resmi menjadi anggota Golongan
Karya (Golkar) yang kini dikenal sebagai Partai Golongan Karya (Partai
Golkar), sebelumnya bernama Golongan
Karya . Kemudian ia terpilih menjadi anggota MPR RI periode
1992-1997 mewakili organisasi pemuda/mahasiswa. Ia pernah menjadi Sekjen DPP Angkatan
Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) pada periode 1998-2003 dan terpilih
sebagai Ketua DPP Kosgoro
(1994-1999)]]
Pemilu
1997 menjadi pengalaman pertama Ferry menjadi anggota calon legislatif
dan mengantarnya sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Bandung. Ia
ditempatkan dalam Komisi II yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri, Hukum,
Kepolisian, dan Aparatur Negara.
Seharusnya masa keanggotaan DPR RI hingga 2002. Tetapi tumbangnya rezim Orde Baru
memaksa dipercepatnya pelaksanaan Pemilu. Otomatis masa kerja DPR RI hasil
pemilu 1997 hanya sampai 1999
Pada
pemilu 1999, Ferry kembali menjadi anggota DPR RI periode 1999 -2004 dan
terpilih Wakil Ketua Komisi II. Dalam periode ini, Ferry terlibat penyusunan UU
yang dinilai banyak pengamat sebagai landasan menuju Indonesia yang demokratis,
yakni UU No 22/1999 tentang Otonomi
Daerah, UU No 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, dan
Pansus tiga UU Bidang Politik, khususnya UU Parpol dengan Ferry sebagai Ketua
Pansus.
Organisasi
- BADKO HMI Jawa Barat – Ketua Umum (1998–1990)
- PB HMI– Ketua Umum (1990–1992)
- Badan Perwakilan Mahasiswa Fisip UNPAD – Anggota (1984-1985)
- Senat Mahasiswa Fisip UNPAD–Ketua Umum (1985-1986)
- DPP AMPI–Sekretaris Jendral (1998 – 2003)
- DPP Partai Golkar – Ketua Departemen Pemuda (1992-2004)
- Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan) Nasional Demokrat (disingkat NasDem atau Nasdem) (2010)
(lahir di Jakarta, 6 September
1973; umur 41 tahun)
Puan pernah menjabat sebagai Ketua
Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI untuk
periode masa bakti 2009
- 2014. Di DPR, Puan
Maharani berada di Komisi VI yang mengawasi BUMN, Perdagangan,
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta anggota badan kelengkapan dewan BKSAP
(Badan Kerjasama Antar Parlemen), dan juga sebagai Ketua I Fraksi PDI
Perjuangan di DPR mengantikan Tjahjo
Kumolo yang sebelumnya sudah menjabat selama sembilan tahun [2].
Cucu
dari Presiden
Pertama RI, Soekarno dan
anak dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri dari pernikahannya
dengan Ketua MPR
RI ke-12, Taufiq Kiemas ini sudah mengenal dunia politik sejak
usia sangat muda. Ia merupakan Sarjana Ilmu Komunikasi lulusan Universitas Indonesia dan ia meneruskan
tradisi politik dalam keluarga Soekarno.
Masa Kecil dan Remaja
Sampai
masa sekolah
dasar (SD), Puan Maharani menjalani kehidupan secara normal walaupun
sebagai cucu dari sang Proklamator Bung Karno. Persinggungan pertama Puan
Maharani dengan politik adalah saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) ketika
ibunya Megawati mulai aktif kembali dalam kancah perpolitikan Indonesia. Di
kala itu Megawati mulai sering berkeliling Indonesia dan Puan Maharani kecil
mulai menyaksikan bagaimana seorang politisi bekerja.
Beranjak
ke masa sekolah menengah atas (SMA), Puan Maharani
mulai mendampingi dan menyaksikan langsung ibunya dalam kegiatan politik.
Bahkan Puan Maharani pernah menyaksikan ketika ibunya, Megawati, dikonfrontir
langsung oleh utusan penguasa yang melarang ia masuk dalam struktur PDI. Di situ Puan
Maharani belajar bagaimana secara tenang menghadapi tekanan politik dan tetap
berpegang teguh pada perjuangan.
Masa Dewasa:
Masa
kuliah Puan Maharani di Universitas Indonesia FISIP Jurusan
Komunikasi Massa berlangsung normal seperti mahasiswi lainnya. Puan Maharani
juga berkesempatan magang di majalah Forum Keadilan dan merasakan tantangan
dunia jurnalistik seperti mencari nara sumber dan kesibukan di kantor menjelang
naik cetak.
Setelah
itu Puan Maharani terus mendampingi, menyaksikan dan belajar dari ibunya,
Megawati, saat ia melalui berbagai peristiwa politik yang melahirkan PDI
Perjuangan. Begitu juga saat para aktivis dan pejuang reformasi berkumpul di
rumah Kebagusan, Puan Maharani ada di situ mendengar berbagai pembicaraan
mereka termasuk membantu di dapur umum.
Waktu
terus bergulir dan Puan Maharani selain turut menjalankan usaha keluarga juga
terus mendampingi ibunya, Megawati, dalam berbagai acara politik, termasuk saat
lahirnya PDI Perjuangan. Beberapa kali Puan Maharani diajak untuk mulai
benar-benar terjun ke dunia politik tapi dia merasa belum waktunya karena kedua
anaknya masih perlu didampingi orangtuanya.
(lahir
di Jakarta, 25 November
1962; umur 51 tahun)
yang menjabat sejak 9
Juni 2014 di
Kabinet Indonesia Bersatu II dan kembali menjadi menteri di Kabinet Kerja sejak
27 Oktober 2014.[1]
Ia pernah menjadi anggota DPR RI periode 1999-2004,
2004-2009 dan 2009-2014 dari Partai Persatuan Pembangunan mewakili Jawa Tengah.
Ia juga pernah menjabat Wakil Ketua MPR RI periode 2009-2014. Lukman Hakim
merupakan tokoh NU dan
menjabat sebagai Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga
NU (LKKNU) 1985-1988. Selanjutnya pada
tahun 1988-1999 Lukman berkiprah
di Lajnah Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU sebagai
Wakil Sekretaris, Kepala Bidang Administrasi Umum, Koordinator Program Kajian
dan Penelitian, Koordinator Program Pendidikan dan Pelatihan, hingga menjadi
Ketua Badan Pengurus periode 1996-1999.
Pada
9 Juni 2014, Lukman Hakim
resmi dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri
Agama menggantikan Suryadharma Ali yang mengundurkan diri karena
terlibat kasus dugaan korupsi dana haji di Kementerian Agama.[2]
Lukman juga merupakan anak dari Menteri Agama ke-9, Saifuddin
Zuhri.
Pendidikan
- SD, SDN Jakarta dan MI Manaratul Ulum Jakarta.
- SMP, SMP Negeri XI Jakarta.
- Pesantren Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, 1983.
- Sarjana (S1) Universitas Islam As-Syafiiyah, Jakarta, 1990.
Karier
- Menteri Agama Republik Indonesia (2014–sekarang)
- Wakil Ketua MPR RI periode 2009–2014
- Anggota DPR RI periode 2004–2009
- Anggota DPR RI periode 1999–2004
- Anggota DPR RI periode 1997–1999
- Project Manager Helen Keller International, Jakarta, 1995–1997
- Kepala Program Kajian Lakpesdam NU, 1989–1995
Riwayat organisasi
- Ketua PH DPP PPP (2007-2012)
- Sekretaris PH DPP PPP (2003-2007)
- Ketua Lembaga Pusat Pendidikan dan Pelatihan DPP PPP (1999-2003)
- Anggota Pengurus Lembaga Pusdiklat DPP PPP (1994-1999)
- Sekretaris Forum Konstitusi (2004-sekarang)
- Ketua Badan Pengurus Lakpesdam NU (1992-1995)
- Wakil Sekretaris PP-LKKNU (1985-1988)
- Sekum YISC Al-Azhar (1985-1988)
- Wakil Ketua Bidang Pengembangan Program Yayasan Saifuddin Zuhri (1994-sekarang
(lahir di Jakarta, 11 April 1949; umur 65 tahun) adalah Menteri Kesehatan Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.[1] Ia juga seorang ahli oftalmologi (ilmu penyakit mata) dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Kehidupan
Nila Moeloek adalah putri pasangan perantau Minangkabau. Dia menyelesaikan pendidikan sarjananya di
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kemudian ia melanjutkan pendidikan
spesialis mata, serta mengikuti program sub-spesialis di International
Fellowship di Orbita Centre, University
of Amsterdam, Belanda dan di Kobe University, Jepang. Setelah itu ia melanjutkan pendidikan konsultan Onkologi Mata dan Program
Doktor Pasca-Sarjana di FKUI.[2]
Selain menjadi dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kirana, ia juga menjadi ketua umum Dharma Wanita Persatuan Pusat (2004-2009), Ketua Perhimpunan Dokter
Spesialis Mata (Perdami), dan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) periode
2011-2016.[3] Dia sempat disebut-sebut menjadi calon kuat Menteri Kesehatan
pada Kabinet Indonesia Bersatu II setelah mengikuti proses seleksi calon menteri pada 18 Oktober 2009.[4]. Namun ia malah ditunjuk oleh presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menjadi
Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millennium Development Goals. Tugasnya ialah menurunkan kasus
HIV-AIDS dan angka kematian ibu dan anak.
29. Menteri Sosial, Khofifah Indar
Parawansa lahir di Surabaya, 19 Mei 1965. Sejak muda ia
aktif pada kegiatan sosial dan aktif di berbagai organisasi sosial
kemasyarakatan. Karena itulah, atas prestasi yang diraih, ia menerima beberapa
penghargaan.
Ada penghargaan yang cukup kuat dalam ingatannya. Yaitu
sebagai tokoh penggerak masyarakat yang pernah diperoleh dari Islamic fair of
Indonesia tahun 2011/1433 H.
Khofifah memang aktif dalam layanannya lintas area. Misalnya
ia pernah menyelenggarakan Training of Trainer bagi tokoh lintas agama dalam
membangun perspektif multi kultur dan harmoni kehidupan antar umat beragama di
berbagai propinsi. Antara lain di kota Makassar - Sulawesi Selatan, Ternate -
Maluku Utara dan Ambon - Maluku.
Sebagai ketua umum Muslimat NU ia juga pernah
menyelenggarakan Training Of Trainer bersama Badan nasional Penanggulangan
terorisme dalam pembentukan Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme di
beberapa propinsi. Antara lain di Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan,
Kalimantan Selatan dan Riau.
Hampir semua daerah yang mengalami konflik sosial ia
datangi. Termasuk saat terjadi konflik di Ambon, Sampang, Aceh, Ternate,
Bitung, Sambas, dan lain-lain. Berbagai program multi kultur tetap menjadi
bagian dari nafas kehidupannya sebagai warga bangsa yang ber bhinneka tunggal
ika.
Tak hanya itu, alumni Unair ini memang rajin keliling ke
berbagai daerah tertinggal, terluar dan terpencil untuk mengajarkan program
kecakapan hidup. Secara keseluruhan lebih dari 79 kabupaten yang telah di
kelilingi untuk menyemai program pemberdayaan ekonomi melalui program kecakapan
hidup, hususnya bagi kelompok yang telah selesai mengikuti program
pemberantasan buta aksara.
Sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, ia secara terus
menerus menyerukan kepada warga Muslimat NU dan warga masyarakat pada umumnya,
di berbagai tempat dan kesempatan agar menjaga lingkungan hidup dan terus
menanam. Tugas itu dilakukan dalam rangka menjalankan komitmen pelaksanaan
Millenium Development Goals.
Gerakan menanam pohon di lingkungan jaringan Muslimat NU
se-Indonesia telah mencapai 1.8 juta pohon tahun 2003-2007. Karena itu, tahun
2011, Khofifah mendapat penghargaan dari Menteri Kehutanan atas kontribusinya
mengggerakkan warga Muslimat NU menanam pohon.
Dalam hal pemberdayaan ekonomi perempuan, sejak tahun 1996
Khofifah memiliki komitmen untuk keliling propinsi mengajak perempuan/Muslimat
NU agar segera membangun koperasi. Terhitung selama tahun 1996-1997, ia telah
keliling ke 16 propinsi untuk memediasi pembentukan koperasi.
Hasilnya, tahun 2008, Muslimat NU telah berhasil membentuk
Induk Koperasi, dan Khofifah sebagai inisiator Koperasi An-Nisa’ mendapatkan
penghargaan dari Menteri Koperasi dan UKM. Penghargaan dari Kementerian
Koperasi dan UKM juga diterima kembali pada tahun 2013.
30.Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Yohana Yembise
Ia
menggantikan Linda Amalia Sari pada Kabinet Indonesia Bersatu II era
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014.
Penunjukkan Yohana sebagai
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sudah diduga sebelumnya
karena namanya santer disebut-sebut duduk dalam jabatan itu.
Yohana Susana Yembise merupakan
dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih
Jayapura, Papua. Dia adalah perempuan Papua pertama yang diberi gelar guru
besar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai profesor doktor bidang
silabus desain dan material development.
Istri dari Leo Danuwira ini
lahir di Manokwari, 1 Oktober 1958. Yohana dikukuhkan menjadi profesor doktor
oleh Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua, Festus Simbiak,
di Auditorium Uncen, 14 November 2012. Sebelum Yohana didaulat menjadi
profesor, dia memiliki segudang pengalaman, jabatan dalam pekerjaan.
Dosen perempuan Papua pertama
bergelar profesor ini pertama menuntut ilmu di Sekolah Dasar (SD) Padang Bulan
Jayapura, tahun 1971. Lalu, melanjutkan studinya di SMP Negeri 1 Nabire. Dia
menyelesaikan pendidikan di sekolah tahun 1974. Pendidikan selanjutnya di
bangku SMA Negeri Persiapan Nabire.
Setelah lulus sekolah, tahun
1985, Yohana melanjutkan pendidikan sarjana (S1) pada program studi bahasa
Inggris jurusan pendidikan bahasa dan seni FKIP Uncen. Semasa kuliah, dia
bekerja sebagai asisten dosen di program studi yang digelutinya selama tiga
tahun yakni sejak 1983-1986.
Menjadi dosen tetap pada program
studi itu sejak 1987 sampai sekarang. Selain menjadi dosen, dia pernah memegang
jabatan sebagai kepala Laboratorium Bahasa Uncen setahun, yakni 1991.
Lompatan jabatan perempuan asli
Papua ini boleh dibilang cepat. Tahun 1992 menjadi Diplomat Applied Linguistic
TEFL (Dip. TEFL) dari Regional English Language Centre (RELC), SEAMEO
Singapore. Meski sudah bekerja, ia tetap bertekad untuk melanjutkan pendidikan.
Pada 1994 ia menyelesaikan pendidikan di Faculty of Education, Simom Fraser
University British Colombia Canada dengan gelar Master of Art (MA).
Berbagai pengalaman semasa
sekolah hingga menjajaki dunia kerja baik dalam negeri maupun luar negeri sudah
dialami Yohana. Diantaranya, menjabat sebagai ketua tim seleksi guru bahasa
Inggris SMP, SMK, SMA di kabupaten Merauke untuk persiapan pengiriman guru
bahasa Inggris ke Sunshine Coast University Australia.
Pengalaman luar negeri
diantaranya, pernah sebagai anggota Joint Selection Team (JST) Australian
Development Scholarship beasiswa ADS/USAID tahun 2011.
Segudang pengalaman organisasi
juga dimiliki Yohana, diantaranya terlibat dalam kegiatan kesenian yang
disponsori badan kesenian Daerah Kabupaten Paniai di Nabire sejak 1974-1978.
Pernah menjadi wakil ketua KNPI Kabupaten Paniai tahun 1984.
Dari sejumlah pengalaman dan
pekerjaan yang dialami, perempuan Biak ini menerima ratusan penghargaan dari
berbagai pihak. Salah satu diantaranya adalah menerima surat tanda penghargaan
pernyataan lulus seleksi sebagai mahasiswa teladan sejak 1981-1982 dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Bukan hanya itu, sejak masih
kuliah, Yohana termasuk salah satu peserta pertukaran pemuda antara Indonesia
dan Kanada. Yohana Yembise juga terpilih mewakili Papua bersama pemuda
Indonesia ke Kanada.
(lahir
di Kuningan, Jawa Barat,
7 Mei 1969; umur 45 tahun[1]).
Ia adalah seorang intelektual dan akademisi asal Indonesia.
Cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan, ia menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar dan menjadi rektor termuda
yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007,
saat menjadi rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun.
Menjelang
pemilihan umum presiden
Indonesia 2014, ia ikut mencalonkan diri menjadi calon presiden lewat
konvensi Partai Demokrat.
Masa remaja dan kuliah
Setelah
lulus SD, Anies diterima di SMP Negeri 5
Yogyakarta.[3]
Dia bergabung dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah di
sekolahnya, dan menduduki jabatan sebagai pengurus bidang humas yang dijuluki
sebagai "seksi kematian," karena tugasnya mengabarkan kematian.[4]
Anies juga pernah ditunjuk menjadi ketua panitia tutup tahun di SMP-nya.[5]
Kita ditarik dulu
ke belakang, sebelum kemudian bisa meloncat dengan jauh.
Anies
Baswedan, menggambarkan keterlambatannya lulus SMA karena
mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika.[6]
mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika.[6]
Lulus
dari SMP, Anies meneruskan pendidikannya di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Dia tetap aktif
berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS,[5],
dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama tiga ratus orang Ketua OSIS
se-Indonesia. Hasilnya, Anies terpilih menjadi Ketua OSIS se-Indonesia pada
tahun 1985.[5]
Pada tahun 1987, dia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS
dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika
Serikat.[3]
Program ini membuatnya menempuh masa SMA selama empat tahun dan baru lulus pada
tahun 1989.
Sekembalinya
ke Yogyakarta, Anies mendapat kesempatan berperan di bidang jurnalistik. Ia
bergabung dengan program Tanah Merdeka
di Televisi Republik Indonesia cabang Yogyakarta,
dan mendapat peran sebagai pewawancara tetap tokoh-tokoh nasional.[5]
Masa kuliah
UGM (1989-1995)
Anies
diterima masuk di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dia
tetap aktif berorganisasi, bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam dan menjadi salah
satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.[7]
Di
fakultasnya, Anies menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa dan ikut membidani
kelahiran kembali Senat Mahasiswa UGM setelah pembekuan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Dia terpilih menjadi Ketua Senat Universitas
pada kongres tahun 1992,[7],
dan membuat beberapa gebrakan dalam lembaga kemahasiswaan. Anies membentuk
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif
memosisikan senat sebagai lembaga legislatif,
yang disahkan oleh kongres pada tahun 1993. Masa kepemimpinannya juga ditandai
dengan dimulainya gerakan berbasis riset, sebuah tanggapan atas tereksposnya
kasus BPPC yang menyangkut putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra.[7]
Anies turut menginisiasi demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana
Sosial Berhadiah pada bulan November 1993 di Yogyakarta.[8]
Pada
tahun 1993, Anies mendapat beasiswa dari untuk JAL
Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas di Sophia University, Tokyo dalam bidang
kajian Asia. Beasiswa ini ia dapatkan setelah memenangkan sebuah lomba menulis
mengenai lingkungan.[9]
Amerika Serikat (1997-2005)
Setelah
lulus kuliah, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM,
sebelum mendapat beasiswa Fulbright dari
AMINEF untuk melanjutkan kuliah
masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School
of Public Affairs, University
of Maryland, College Park pada tahun 1997. Ia juga dianugerahi William P.
Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.
Sesaat
setelah lulus dari Maryland, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk
melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois
University pada tahun 1999. Dia bekerja sebagai asisten peneliti di Office
of Research, Evaluation, and Policy Studies di kampusnya, dan meraih beasiswa
Gerald S. Maryanov Fellow, penghargaan yang hanya diberikan kepada mahasiswa
NIU yang berprestasi dalam bidang ilmu politik pada tahun 2004.[5]
Disertasinya doktoralnya yang berjudul Regional Autonomy and Patterns of Democracy in Indonesia
menginvestigasi efek dari kebijakan desentralisasi
terhadap daya respon dan transparansi pemerintah daerah serta partisipasi
publik, menggunakan data survei dari 177 kabupaten/ kota di Indonesia.[10]
Dia lulus pada tahun 2005.
Karier
Dalam
berbagai kesempatan, Anies Baswedan selalu mengatakan ada tiga hal yang ia
jadikan pedoman dalam memilih karier. Apakah secara intelektual dapat tumbuh,
apakah masih dapat menjalankan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga,
apakah mempunyai pengaruh sosial.[11]
Kabinet Kerja Joko
Widodo
dan Jusuf Kalla. Penetapan ini diumumkan Joko
Widodo
di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (26/10/2014).
Nama Muhammad
Nasir
belakangan terus terdengar usai ia datang ke istana merdeka memenuhi panggilan
Presiden Joko Widodo. Pria yang pada 9 September lalu ini terpilih sebagai
Rektor Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, untuk periode 2014-2018
ini disebut-sebut bakal menjadi calon menteri yang mengurusi riset dan
perguruan tinggi.
Rencananya Nasir baru akan dilantik
pada 18 Desember 2014. Dia menggantikan Prof Sudharto yang akan berakhir masa
jabatannya pada Desember tahun ini.
Sebelum terpilih sebagai rektor,
Nasir adalah Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip untuk periode 2010-2014.
Dia terpilih pada Selasa, 7 September 2010. Dia juga pernah menjabat Pembantu
Rektor II di kampus yang sama.
Nasir menyelesaikan pendidikan
S1-nya di Universitas Diponegoro. Gelar magister diraihnya dari Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Gelar PhD dia kantongi dari University of Science
Malaysia.
Visi Nasir saat menjadi dekan
seperti dikutip dari situs undip.ac.id adalah menjadikan Fakultas Ekonomi
Menuju World Class University. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mengelola
dengan baik, benar dan terpadu aset-aset kampus berupa rumah sakit, pusat
pelatihan, hingga laboratorium.
Pria kelahiran Ngawi, Jawa Timur, 27
Juni 1960 itu juga dikenal sebagai pakar anggaran. Tak heran ketika terpilih
sebagai rektor salah satu prioritas utama yang akan dia selesaikan adalah soal
anggaran di kampus.
Ayah dari empat anak itu juga
dikenal memiliki jaringan luas. Dia juga dikenal dekat dengan mantan presiden
Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Suara Nasir di ormas
Islam tak bisa diabaikan, khususnya di kalangan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama
Jawa Tengah. (Willy Widianto/undip.ac.id)
BIOFILE
Nama
lengkap: Prof. Drs. H. Muhammad Nasir, M.Si, Akt, Ph.D
Tempat/tanggal lahir: Ngawi, Jawa Timur, 27 Juni 1960
Nama Istri: Hasibyah
Anak: berjumlah empat
Tempat/tanggal lahir: Ngawi, Jawa Timur, 27 Juni 1960
Nama Istri: Hasibyah
Anak: berjumlah empat
RIWAYAT
PENDIDIKAN TINGGI
- S1 dari
Universitas Diponegoro, Semarang
- Magister dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
- PhD dia kantongi dari University of Science Malaysia.
- Magister dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
- PhD dia kantongi dari University of Science Malaysia.
RIWAYAT
KARIER
- 29
September 2014 terpilih sebagai Rektor Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa
Tengah, menggantikan Prof Sudharto untuk periode 2014-2018
- Sesuai jadwal ia akan dilantik 18 Desember 2014 yang akan berakhir masa jabatannya pada Desember mendatang
- Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip periode 2010-2014
- Pembantu Rektor II Undip
- Sesuai jadwal ia akan dilantik 18 Desember 2014 yang akan berakhir masa jabatannya pada Desember mendatang
- Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip periode 2010-2014
- Pembantu Rektor II Undip
33. Menpora (Menteri Pemuda &
Olahraga) Republik Indonesia 2014-2019 Kabinet Jokowi JK Presiden Indonesia,
Joko Widodo telah resmi mengumumkan susunan kabinet periode 2014-2019. Sebanyak
34 menteri masuk dalam susunan Kabinet Kerja.
Dari sejumlah nama yang disebutkan Jokowi di Istana Presiden, Minggu 26 Oktober 2014 sore tadi, Imam Nahrawi ditunjuk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) untuk menggantikan Roy Suryo pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014.
Imam Nahrawi saat ini diketahui menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB. Dia juga menjabat sebagai direktur intervensi Surabaya dan CV. Alhidayah Surabaya.
Pria 41 tahun yang beristrikan Shobibah Rahmah dan telah dikaruniai tujuh orang anak ini juga sempat menjabat sebagai anggota MPR RI selama dua periode (2004-2009 DAN 2009-2014).
Imam Nahrawi juga dikenal aktif dalam kegiatan organisasi. Semasa kuliah, ia aktif di Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya 1994-1995. Ia juga pernah menjadi Ketua Umum (Ketum) PMII Jatim 1997, dan menjadi Ketum DKN Garda Bangsa 2002.
Berikut profil Menpora Indonesia periode 2014-2019:
Nama: H. Imam Nahrawi, S.Ag
TTL: Bangkalan, 8 Juli 1973, Jawa Tengah
Pendidikan:
- SDN Bandung Bangkalan tahun 1980-1986
- SMPN Konang Bangkalan tahun 1986-1989
- MAN Bangkalan tahun 1989-1991
- IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1998
Dari sejumlah nama yang disebutkan Jokowi di Istana Presiden, Minggu 26 Oktober 2014 sore tadi, Imam Nahrawi ditunjuk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) untuk menggantikan Roy Suryo pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014.
Imam Nahrawi saat ini diketahui menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB. Dia juga menjabat sebagai direktur intervensi Surabaya dan CV. Alhidayah Surabaya.
Pria 41 tahun yang beristrikan Shobibah Rahmah dan telah dikaruniai tujuh orang anak ini juga sempat menjabat sebagai anggota MPR RI selama dua periode (2004-2009 DAN 2009-2014).
Imam Nahrawi juga dikenal aktif dalam kegiatan organisasi. Semasa kuliah, ia aktif di Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya 1994-1995. Ia juga pernah menjadi Ketua Umum (Ketum) PMII Jatim 1997, dan menjadi Ketum DKN Garda Bangsa 2002.
Berikut profil Menpora Indonesia periode 2014-2019:
Nama: H. Imam Nahrawi, S.Ag
TTL: Bangkalan, 8 Juli 1973, Jawa Tengah
Pendidikan:
- SDN Bandung Bangkalan tahun 1980-1986
- SMPN Konang Bangkalan tahun 1986-1989
- MAN Bangkalan tahun 1989-1991
- IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1998
H. Marwan Ja'far, SE., SH., MM., MSi
(lahir di Pati, Jawa Tengah,
12 Maret 1971; umur 43 tahun)
adalah pada Kabinet Kerja 2014–2019. Sebelumnya ia menjabat
sebagai anggota DPR
RI dari PKB
mewakili Jawa
Tengah. Di DPR, ia bertugas di Komisi V yang menangani Kementerian Pekerjaan Umum
Indonesia, Kementerian Perumahan Rakyat
Indonesia, Kementerian Perhubungan Indonesia
dan Badan SAR Nasional. Marwan Ja'far merupakan
Ketua Fraksi PKB DPR. Sebelumnya dia menjabat sebagai sekretaris fraksi partai
PKB. Dia juga pernah menjadi Wakil Ketua Lembaga Perekonomian PBNU. Ketika itu, dia
kerap menuangkan gagasan cemerlang tentang pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Persatuan Santri Ahlusunnah Wal Jama'ah
(PSAJ) yang merupakan organisasi sayap PKB siap menyampaikan rumusan Muskerwil
ke DPW PKB Jateng dan DPP PKB. Marwan merupakan anggota DPR yang vokal saat
memperjuangkan produk-produk kebijakan yang bersinggungan langsung dengan
kepentingan warga NU. Maka dia dijagokan menjadi calon gubernur Jateng 2013. Dia
dianggap sebagai sosok yang layak karena merupakan kader pesantren dan
Nahdlatul Ulama (NU). Selain itu, Marwan yang juga mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini tergolong
loyal dan komitmen terhadap perjuangan pesantren dan NU.
Pendidikan
- S1 Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (1991-1998)
- S1 Ekonomi Universitas Gajayana Malang (1993-1998)
- IMBI Yogyakarta Program BBA (1992-1995)
- S2 Universitas Kebangsaan Malaysia Program Pascasarjana Hukum Tesis (2008)
Karier
- Anggota DPR-RI periode 2014-2019
- Anggota DPR-RI periode 2009-2014
- Anggota DPR-RI periode 2004-2009
- Komisaris PT. Wahana Sarana Jati (2004-sekarang)
- Direktur PT. Wahana Sarana Jati (2000-2004)
- Marwan & Sidabutar Partners Law Firm sebagai Senior Partners (2003)
- Marketing Manager PT. Sentra Mekanindo (1999-2000)
- Direktur PT. Madu Buana Abadi sebagai (2000)
- Rusdiono & Partners Law Firm sebagai Konsultan Hukum (1999)
KELUARGA:
- Ari Haryati (istri)
- Anak: 3 orang
- Ari Haryati (istri)
- Anak: 3 orang
C. Pendapat terhadap kabinet kerja
Jokowi Kerja
Menurut saya didalm pemilihan kabinet kerja jokowi-JK,
Saya mengaggap menteri-menteri tersebut sudah saya anggap
BAB 3
a. KESIMPULAN
B. SARAN
Saya sebagai penyusun mengharapkan masukan dari pembaca agar dalam penyusunan makalah ini kedepannya lebih
baik lagi. Masukan berupa saran,kritikan, dan koreksi-koreksi mengenai makalah
ini. Saya juga
mengharapkan melalui makalah ini baik penulis maupun pembaca mendapat informasi
yang baru mengenai bahasan di dalam makalah ini.
C. DAFTAR PUSTAKA
Internet :
3.
^ a
b
"Cari
Menteri, Jokowi Bakal Gunakan Sistem Lelang Jabatan". KOMPAS.com. 2014-07-24. Diakses 2014-10-27.
4.
^ "Ini
Daftar Calon Menteri Kabinet Alternatif Usulan Rakyat". KOMPAS.com. 2014-07-24. Diakses 2014-10-27.
5.
^ "JK:
Calon Menteri yang Dicoret Orang Dekat Jokowi". JPNN. 2014-10-22. Diakses
2014-10-27.
6.
^ "Andrinof
Chaniago akan Berkantor di Dua Tempat" Okezone.com, 27-10-2014. Diakses 30-10-2014.
Buku :
Try sutrisno, Mei.2005. Menuju Indonesia Raya.PT
Yayasan Taman Pustaka.Jakarta.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar